Halloo…Sahabat
Kesehatan Umum..
Sebelumnya saya Ucapkan Terima kasih atas kunjungan nya
..Silahkan Baca artikel nya Semoga bisa membantu Sahabat Semua .untuk
Mendapatkan Kesehatan yang sahabat inginkan ..langsung pada pokok pembahasan
z.
.
Olahraga Berbahaya |
Olahraga Binaraga Berbahaya Bagi Penderita Diabetes - Bagi
penderita Diabetus Mellitus atau kencing manis, ternyata tidak semua olahraga
bisa mereka lakoni. Olahraga binaraga misalnya, sangat berbahaya bagi diabetisi
karena bisa merusak pembuluh darah kecil.
Anjuran olahraga bagi penderita kencing manis memang harus
sangat diperhatikan, mengingat tidak semua olahraga cocok bagi mereka, meski
dari segi fisik, ada beberapa kasus menunjukkan tidak ada perubahan walau mereka
positif mengidap diabetes. Tubuh mereka tetap bugar dan atletis. Bahkan, tidak
jarang melakukan mereka melakukan latihan yang lebih berat guna membentuk
otot-otot di tubuh mereka. Namun, pelatihan yang menguras tenaga,ternyata
mempunyai akibat samping yang cukup serius bagi diabetisi, yakni akan mengakibatkan
peningkatan atas kerusakan bertahap terhadap pembuluh darah kecil.
Laporan yang ditulis di majalah 'Diabetiker Ratgeber', yang
diterbitkan di Baierbrunn di dekat
Muenchen, Jerman mengungkapkan bahwa penyakit kencing manis
mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah kecil, sehingga mempengaruhi
terutama pembuluh darah yang lebih kecil atau sangat halus di bagian mata dan
ginjal. Sedangkan olahraga binaraga atau latihan yang kelewat berat itu,
mencakup peningkatan yang ekstrem dalam waktu singkat terhadap tekanan darah,
yang dapat mengakibatkan semakin memburuknya kerusakan semacam itu, menurut
seorang ahli seperti dikutip majalah tersebut.
Jadi olahraga apa yang terbaik dan aman bagi diabetisi?
Sebenarnya, pada prinsipnya, latihan jasmani atau olahraga bagi diabetesi tidak
berbeda dengan orang sehat. Latihan jasmani bermanfaat untuk membakar kalori
tubuh, sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi.
Dengan demikian, secara otomatis kadar gula darah pun
menurun. Olahraga yang tepat dan teratur menjadi peluang alami bagi diabetesi
untuk menekan risiko komplikasi dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Berbagai pengalaman menunjukkan bahwa diabetesi yang tidak
tergantung pada insulin dapat menjaga keseimbangan kadar gula darah hanya
dengan latihan. Tentu saja olahraga harus dilakukan secara rutin dengan
proporsi yang tepat. Bahkan, di saat menghadiri pesta mereka bisa menikmati
hidangan seperti layaknya orang sehat. Latihan jasmani yang teratur membuat
sensitivitas sel terhadap insulin menjadi lebih baik. Artinya, insulin yang ada
dapat digunakan secara lebih efektif. Itu sebabnya olahraga menjadi penting
dalam upaya menjaga kadar glukosa darah.
Meski demikian, agar proporsi dan jenis latihan selalu diperhatikan
untuk mencegah risiko hipoglikemia (kadar gula menurun drastis). Sedangkan
olahraga yang cocok seperti; jalan cepat, lari (joging), senam aerobik, renang,
bersepeda, tenis, tenis meja, dan golf. Proporsi latihan yang efektif dan aman
bagi diabetesi menganut prinsip Continuous, Rhythmic, Interval, Progressive,
Endurance (CRIPE). Continuous artinya latihan harus berkesinambungan dan
dilakukan terus-menerus atau tanpa henti. Bila memilih joging 30 menit, para diabetes
harus melakukannya selama 30 menit tanpa istirahat. Rhythmic artinya latihan
yang berirama, sehingga otot-otot akan berkontraksi dan berileksasi secara
teratur. Jalan kaki, joging, berlari, berenang, dan bersepeda memiliki irama
yang baik.
Sebaliknya, olahraga golf, tenis, atau bulutangkis tidak
memenuhi syarat ini karena banyak berhenti. Namun, jenis olahraga tersebut
tetap bermanfaat untuk dilakukan sebagai selingan.
Interval artinya latihan dilakukan selang-seling antara
gerakan cepat dan lambat. Contohnya, jalan cepat diselingi jalan lambat, joging
diselingi jalan, dan lainnya. Progressive artinya latihan dilakukan secara
bertahap sesuai kemampuan, dari intensitas ringan, sedang, hingga mencapai
30-60 menit.
Endurance adalah latihan daya tahan untuk meningkatkan
kemampuan jantung dan pernapasan. Jalan santai maupun cepat, joging, berenang,
dan bersepeda merupakan contoh yang baik untuk melatih daya tahan. Latihan
tersebut minimal dilakukan 3 hari seminggu. Dua hari lainnya dapat digunakan
untuk olahraga hobi seperti, golf, tenis, dan lainnya. Selain olahraga tadi,
latihan yoga juga cukup efektif untuk membantu menjaga kualitas fisik diabetesi
karena dapat merangsang kerja kelenjar pankreas.
Seperti melakukan latihan jasmani lainnya, yoga juga
memerlukan kesabaran dan keteraturan untuk mendapatkan manfaat maksimal. Yoga
merupakan pilihan aman dan cukup efektif bagi diabetesi untuk mengatur kadar
gula darah dan merangsang sel penghasil insulin di kelenjar pankreas,
Diabetes dikatakan terkendali baik jika gula darah puasa
80-109 mg/dl, dua jam setelah makan 110-159 mg/dl atau HbA1c 4-5,9 persen.
Kadar lemak dikatakan terkontrol baik jika kolesterol total di bawah 200 mg/dl,
LDL di bawah 130, HDL di atas 45, serta trigliserida di bawah 200 mg/dl. Terkontrolnya
berat badan dan kadar gula darah merupakan ukuran nyata keberhasilan
latihan jasmani. Selain menentukan jenis dan proporsi
latihan, diabetesi juga perlu memperhatikan beberapa hal untuk menekan risiko
hipoglikemia dan gangguan lainnya
selama menjalankan latihan.
(to/berbagai sumber)
Demikian Ulasan ArtikelKesehatan yang bisa saya bahas sebelumnya mohon Maaf bila ada Kesalahan dan kekurangnya Semoga
Bemanfaat bagi para pembaca Terimakasih
Atas kunjungan nya