Tips Menghilangkan Racun dalam Darah -
Apapun yang kita makan dan minum, khususnya obat farmasi bila sulit diproses, lama
kelamaan akan menjadi racun dalam darah. Dampaknya pun cukup hebat, bisa
merusak organ penting di dalam tubuh.
Cara menghilangkan racun |
Namun, para medis sudah siap mengantispasi hal tersebut.
Untuk membuang racun dalam tubuh atau yang dikenal dengan detoksifikasi, bisa
dilakukan dengan berbagai cara. Dari yang sifatnya modern hingga alami. Tujuan
dari detoksifikasi adalah untuk mengembalikan fungsi pembuluh darah, sebagai
pembawa oksigen dan zat-zat lainnya yang dibutuhkan organ didalam tubuh,
sehingga organ tersebut bisa berfungsi kembali sebagaimana adanya setelah terhambat
penyalurannya.Biasanya setelah racun itu dibuang, tubuh akan menjadi lebih
segar dan terasa relaks. Bahkan, dalam beberapa kasus penglihatan menjadi lebih
terang dan gairah untuk hidup
menjadi lebih tinggi.
Beberapa
metode detoksifikasi berikut ini
A.
Detoksifikasi Cepat (Ultra Rapid Opiat Detoxification)
Metode ini cocok digunakan bagi mereka yang kencanduan
heroin, vicodin, methadone, codein, dilaudid, morfin. dan oxycontin. Penggunaan
metode ini pun dapat dilakukan pada saat mereka dalam keadaan ketagihan atau
sakau. Teknik ini harus dilakukan di rumah sakit, di bawah pengawasan ahli
anestesi. Sesudah pemeriksaan psikologis dan medis komprehensif, pecandu
dirawat di ICU selama 24-36 jam, yang mencakup 6 jam pengobatan pratindakan dengan
diberi solbutamol, klonidin, diazepam, ranitidin, omeperazol, vitamin C,
oktreotid, dan ondansetron.
Anestesi dimulai dengan pemberian midazolam dan profol lewat
vena (intra vena). Naltrekson, klonidin, oktreotid diberikan selama anestesi
yang berlangsung 3,5-5 jam, bergantung pada berat ringannya gejala putus obat
yang timbul akibat pemberian naltrekson. Bila perlu, obat analgetik dan sedatif
diberikan sesudah anestesia dihentikan. Esok harinya pasien bisa pulang dan
dimulai terapi naltrekson oral selama 10-12 bulan. Harga naltrekson sekitar Rp
40 ribu per tabel.
Efek samping detoksifikasi ini meliputi badan lemas,
mengantuk, menggigil, merinding, mual, muntah, diare, nyeri perut, mialgia,
insomnia, dan perasaan tidak enak. Pada kebanyakan pasien, gejala-gejala ini
hilang dalam beberapa hari, tanpa perlu obat. Hanya 31,8 persen kasus yang
perlu terapi simptomatik.
Pada hari pertama pasca detoksifikasi craving score
(keinginan untuk mengonsumsi opiat) telah menurun sampai rata-rata 50 persen
dan menjadi nol sesudah 10 bulan. Problema utama adalah rendahnya kepatuhan
pasien untuk minum naltrekson. Hanya 40 persen pasien yang menyelesaikan
terapi. Ini bisa diatasi dengan pemakaian naltrekson implan. Biaya terapi ini
sekitar Rp 13 juta-Rp20 juta.
Metode
Alami, metode ini baik dilakukan bila pencandu sudah selesai
menjalani tahaprehabiltias. Juga baik bagi bukan pencandu, yang ingin menguras
racun-racun kimia yangsudah terkumpul dalam tubuhnya.
Menurut Dr. Elson Haas, MD, direktur Preventive Medical
Center of Marin di San Rafael, California dan penulis buku The Detox Diet (Celestial
Arts, 1996), juga menurut Andrew Weil,
MD, praktisi pengobatan spiritual-alternatif dan pengarang
Spontaneous Healing (Fawcett Columbine, 1995), tubuh kita sebenarnya secara
alami melakukan proses membuang dan menetralisasi racun (proses detoksifikasi)
lewat pengeluaran urin, pernapasan, tinja, dan keringat.
Empat organ utama yang terlibat yakni hati, ginjal, saluran
pencernaan, dan kulit. Efek detoksifikasi antara lain sistem pencernaan akan
lebih baik, kulit lebih bercahaya, sakit punggung, persendian ataupun rasa
sakit kronik lainnya akan hilang, dan vitalitas serta energi meningkat.
Detoksifikasi alami yang populer, antara lain asupan minum
air putih sedikitnya delapan gelas sehari. Air membantu mengeluarkan racun
lewat kulit, ginjal, juga keringat. Air melarutkanzat-zat kimia dalam darah,
membersihkan darah, membantu pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
Kekurangan air akan mengakibatkan darah lengket dan kental, menyumbat dan
meracuni sistem di dalam tubuh. Air teh dan jus buah-buahan segar juga
merupakan sumber air yang baik.
Pola makan sehat, makanan berlemak, berperwarna, berpengawet
dan berbahan kimia lain, akan meracuni tubuh. Mengonsumsi banyal sayur dan
buah-buahan segar, serta mengurangi jenis makanan yang merugikan tubuh akan membantu
proses detoksifikasi secara optimal.
Buah-buahan, sayur-mayur, polong-polongan, dan makanan
dengan sedikit pengolahan (beras merah, roti gandu, havermouth) berkadar serat
tinggi yang membantu pengeluaran toksin dari tubuh. Jenis makanan ini juga tinggi
karbohidrat, yang lebih mudah dicerna dibanding protein dan lemak.
Konsumsi Antioksidan enzim antioksidan dalam tubuh akan
memerangi radikal bebas. Jika jumlah radikal bebas telralu banyak, enzim tubuh
memerlukan bantuan zat-zat antioksidan dari luar seperti vitamin A, C, dan E.
Antioksidan yang paling efektif terdapat dalam makanan utuh
dan alami. Untuk memastikan kecukupan asupan antioksidan, konsumsilah
sedikitnya lima porsi buah dan sayur tiap hari.
Mengingat tingginya jumlah racun dan polutan yang telah
mencemari lingkungan, kita perlu mengandalkan perlindungan dari makanan
tambahan berupa suplemen. Suplemen vitamin dan mineral berperan penting dalam
membantu tubuh menghancurkan dan mengeluarkan unsur-unsur kima beracun.
Andrew
Weil, MD, menganjurkan komposisi dan jumlah berikut:
a.. Pagi hari: 1.000-2.000 mg vitamin C dan 25.000
betakaroten alami
b.. Siang hari: 400-600 IU vitamin E alami dan 200-300 mcgr
selenium
c.. Malam hari: 1.000-2.000 mg vitamin C
d.. Sebelum tidur: 1.000-2000 mg vitamin C
Olahraga, pijat, perawatan kulit, yang dilakukan secara
rutin dapat membantu proses racun melalui keringat. Selain memacu keringat,
olahraga juga meningkatkan sirkulasi darah dan merangsang sisitem limpa. Juga
bermanfaat untuk menurunkan stres serta menstabilkan emosi.
Pijat dapat memperlancar sirkulasi darah, membuat rileks dan
melepaskan sres. Menyikat kulit dalam keadaan kering sebelum mandi membantu
membersihkan toksin dari pori-pori, juga merupakan stimulasi yang baik untuk
sistem limpa dan sirkulasi. Cara ini juga melepaskan sel-sel kulit mati,
sehingga kulit kelihatan lebih cerah. Sauna merupakan metode detoks yang efektif
karena membantu proses penyembuhan, menghilangkan demam, memacu keringat.
Juga meningkatkan metabolisme dan aktivitas organ-organ
vital serta kelenjar-kelenjar tubuh. Puasa, butuh energi untuk mencerna makanan
berlemak, juga membuangnya dari dalam tubuh. Itu sebabnya kita sering lelah dan
mengantuk setelah makan. Para ahli berpendapat, berpuasa dengan jus adalah cara
terbaik dan teraman untuk detoks. Cara ini memberikan asupan nutrisi penting
dalam jumlah cukup, tanpa membebani sistem pencernaan.
Dr. Haas menganjurkan berpuasa dengan jus dalam jangka
pendek (2-3 hari) dengan langkah-langkah berikut, sedikitnya tiga hari sebelum
puasa, asuplah makanan bergizi yang mudah dicerna. Hindari alkohol, kafein, dan
gula. Untuk membersihkan tubuh, minumlah 10- 15 gelas air puti, jus buah serta
jus sayuran setiap hari. Tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral,
saat puasa.
Saat tubuh mulai mengeluarkan racun, Anda akan merasa
pusing, lelah dan pening. Ini tergantung dari jumlah racun yang terdapat dalam
tubuh. Beberapa orang tidak merasakan apa-apa. Anda akan merasa lapar, jadi
cobalah tidak memikirkannya. Lakukan aktivitas lain, seperti berjalan-jalan,
tidur, membaca buku, menulis surat, dan lainnya untuk mengalihkan prhatian.
Menggunakan laksatif alami seperti lidah buaya, atau serbuk
Psyllium pada saat berpuasa membantu proses eliminasi racun-racun dari dalam
tubuh secara lebih efektif. Akhiri masa puasa (berbuka) secara bertahap. Di
hari pertama makan hanya sayuran rebus. Hari kedua, makanlah nasi merah. Anda
akan merasa sangat lapar, tetapi jangan makan terlalu banyak. Hari ketiga saat
puasa usai, Anda akan merasa ringan, bersih, dan sehat. (to/snr)
Demikian Ulasan ArtikelKesehatan yang bisa saya bahas sebelumnya mohon Maaf bila ada Kesalahan dan kekurangnya Semoga
Bemanfaat bagi para pembaca Terimakasih
Atas kunjungan nya