Halloo…Sahabat
Kesehatan Umum..
Sebelumnya saya Ucapkan Terima kasih atas kunjungan nya
..Silahkan Baca artikel nya Semoga bisa membantu Sahabat Semua .untuk
Mendapatkan Kesehatan yang sahabat inginkan ..langsung pada pokok pembahasan
z..
Olahraga untuk Penderita Kencing Manis -
Kencing manis, ternyata, tidak semanis namanya. Ia juga terkenal angker.
Namun, masih bisa dijinakkan. Salah satunya, yakni dengan
olahraga. Sehingga, penderitanya masih bisa tetap hidup normal.
Memang, jika mendengar nama kencing manis atau Diabetes
Mellitus, terkesan penyakit ini tidak ramah. Maklum, komplikasi dari penyakit
ini bisa merembet kemana-mana. Cukup membuat dada berdebar-debar dan terus
beristigfar. Bayangkan, ia bisa menyebabkan: kebutaan, impotensi, gangguan
saraf (neuropati), gagal ginjal, komplikasi kehamilan, gangren, penyakit
jantung koroner, stroke, ketoasidosis diabetik dan hiperosmolar Non- Ketotik.
Apalagi, dokter sudah memvonis bahwa diabetisi atau
penderita kencing manis tidak akan bisa disembuhkan. Lengkap sudah ketakutan
bagi yang orang yang menyandang penyakit yang tidak pandang bulu dan usia ini.
Tapi, apa sih sebenarnya penyakit kencing manis itu? Penyakit kencing manis
adalah penyakit yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi
batas-batas normal. Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya kadar insulin dalam darah,
atau karena tubuh tidak dapat memakai insulin dengan baik. Insulin adalah hormone
yang dihasilkan oleh tubuh dan mempunyai fungsi penting dalam metabolisme
glukosa.
Sel memerlukan insulin agar gula yang ada di dalam darah
dapat masuk ke dalam sel dan dipakai sebagai sumber energi. Bila jumlah insulin
kurang, tentu saja gula tidak dapat diserap ke dalam sel dan tetap beredar di
dalam darah. Akibatnya kadar gula darah menjadi tinggi.
Penderita yang mengalami keadaan ini disebut sebagai
penderita DM tipe I. Ada keadaan lain di mana jumlah insulin sebenarnya cukup,
atau berkurang sedikit, tapi selsel tubuh tidak dapat memanfaatkannya secara
baik. Keadaan ini disebut resistensi insulin.
Penderita yang mengalami resistensi insulin dan atau
defisiensi insulin relatif disebut sebagai
penderita DM tipe II.
Selain kedua tipe tersebut, sesungguhnya masih ada tipe-tipe
lain seperti diabetes gestasional (diabetes pada kehamilan). Walaupun
berbeda-beda tipe, para penderita ini memiliki kesamaan yaitu kadar gula yang
tinggi dalam darah. Dari semua tipe DM yang ada, DM tipe II memiliki jumlah
penderita terbanyak.
Ada beberapa keluhan yang sangat dikenali sejak jaman dahulu
kala dan dianggap sebagai keluhan yang khas yaitu banyak kencing (poliuria),
banyak minum (polidipsia), banyak makan (polifagia) dan berat badan yang
menurun dengan cepat.
Selain keluhan-keluhan di atas, masih banyak keluhan (yang
sebenarnya tidak spesifik) yang dihubungkan dengan penyakit kencing manis.
Keluhan-keluhan itu misalnya sering bisulan, gatal-gatal pada kulit dan
kemaluan, keputihan, cepat lelah, sering mengantuk, kesemutan dan lain-lain.
Gejala-gejala ini memang berhubungan dengan penyakit kencing manis yang diderita.
Ada orang yang memiliki faktor risiko tinggi untuk menderita
DM, artinya dia mempunyai berbagai kondisi yang menempatkannya pada kemungkinan
yang lebih besar untuk menderita kencing manis. Misalnya, usia lebih dari 45
tahun, riwayat keluarga menderita kencing manis,
kegemukan, pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4
kg, pernah mengalami kadar gula yang meningkat dan digolongkan dalam Tolerasi
Glukosa Terganggu (TGT), kadar lemak darah yang buruk.
Menurut dokter Suzanna Ndraha SpPD, ahli penyakit dalam RS
Tebet dalam Seminar tentang Diabetes Untuk Orang Awam, ketika penderita DM
melakukan olahraga, maka akan terjadi peningkatan pemakaian glukosa sehingg
kadar gula darah menurun. Di samping itu, aliran darah juga meningkat bersamaan
dengan suplai oksigen dan zat gizi ke seluruh jaringan meningkat.
"Tapi, yang terpenting, kebutuhan akan insulin
berkurang dan dosis obat dapat diturunkan," ujar Suzana.
Olahraga tidak hanya sekedar menggerak dan menggoyangkan badan,
tapi juga sebagai rekreasi yang bisa mengurangi stres, menambah percaya diri,
semangat dan kegembiraan. Namun, untuk meraih itu semua perlu persiapan yang
matang, misalnya makan kecil sebelum latihan, memperhatikan gangguan terhadap
otot, sendi dan tulang yang rentan terkilir, memakai pakaian dan sepatu
olahraga yang sesuai. Dan, untuk menghindari cedera otot, perlu melakukan
pemanasan dan pendinginan.
Sedangkan saat olahraga yang ideal adalah 2-3 jam sesudah
makan. Jenis olahraga yang cocok untuk penderita DM seperti senam, jalan cepat,
lari, bersepeda dan renang karena melibatkan otot besar. Bila olahraga itu
dilakukan selama 1 jam, 3-5 kali seminggu akan meningkatkan daya tahan tubuh,
jantung dan pernafasan. Olahraga keras seperti tinju, judo dan latihan beban,
tidak cocok untuk penderita DM, karena itu perlu dihindari.
Yang perlu diperhatikan saat berolahraga adalah, jangan
melakukan di tempat yang panas. Sebaiknya olahraga dilakukan pagi atau sore
hari dan banyak-banyaklah minum air putih sesudah latihan. Bila mengalami tubuh
mengalami tanda-tanda seperti keluar keringat dingin
dan gemetar. Serta, pandangan berkunang-kunang, maka latihan
dihentikan dan lakukan istirahat seperlunya hingga tanda-tanda tersebut hilang.
Jika perlu, makan makanan kecil dan minum air putih.
Bagi penderita DM yang sudah disuntik insulin, sebaiknya
saat menyuntik pilihlah tempat penyuntik yang tidak ikut latihan seperti di
dinding perut dan jangan menyuntik di paha guna menghindari akibat dari efek
puncak insulin pada saat latihan. Dan dianjurkan untuk makan snack
berkarbohidrat seperti roti tawar 30 menit sebelum latihan.
Bagi penderita yang malas atau enggan berolahraga atau yang
tidak memperdulikan penyakitnya, maka akan terjadi kebutuhan akan glukosa yang
begitu tinggi dalam tubuhnya untuk sumber kalori, sedangkan pada saat yang sama
tidak bisa menggunakan karena kurangnya insulin. Lalu, untuk mendapatkan
glukosa itu tubuh melakukan pembongkaran pada cadangan energi yang terdapat
pada asam lemak bebas. Akibat penggunaan asam lemak itu akan menghasilkan zat
keton, yang menyebabkan terjadinya ketoasidosis. Bila hal ini terjadi, berarti
penderita itu dalam kondisi gawat darurat dan harus dilarikan ke rumah sakit. (to)
Demikian Ulasan ArtikelKesehatan yang bisa saya bahas sebelumnya mohon Maaf bila ada Kesalahan dan kekurangnya Semoga
Bemanfaat bagi para pembaca Terimakasih
Atas kunjungan nya