Blog Seputar Cara Menghilangkan Jerawat, Cara Menghilangkan Bekas Jerawat, Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami, Cara Menghilangkan Komedo, Cara Memutihkan Wajah ,Cara Memutihkan Kulit, Cara Memutihkan Gigi, Cara Manfaat Daun Sirsak , Artikel Kesehatan , Makalah Kesehatan, Tips Kesehataan, Skripsi Kesehatan, manfaat dan Khasiat Daun, contoh surat.Contoh makalah

Manfaat Olahraga Sebagai Terapi

Advertisement
Advertisement

Olahraga Sebagai Terapi -Selama ini, olahraga lebih dikenal untuk meningkatkan kebugaran. Padahal, olahraga masih punya fungsi yang tak kalah penting, yaitu sebagai terapi atau pengobatan.

Olahraga sebagai terapi atau salah satu faktor penunjang pengobatan, telah berkembang. Namun, hal ini sebenarnya bukan hal baru karena olahraga bersama pola makan telah sering dimasukkan dalam terapi awal program penyembuhan. Pada penderita kencing manis dan hipertensi ringan, misalnya, yang paling baik adalah pengaturan makan dan olahraga sebelum akhirnya harus menggunakan obat. Di kalangan medis sendiri, olahraga sebagai terapi memang memang belum terlalu populer. "Biasanya dokter menyarankan pasiennya berolahraga tetapi tidak dapat menjelaskan lebih lanjut bentuk olahraganya apa, atau dosisnya bagaimana," jelas Dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO Ia menjelaskan, olah raga memiliki resiko, misalnya cedera. Seperti terapi dengan obat, dosis olahraga juga harus diketahui pasti. Jika kurang, maka olah raga jadi tidak bermanfaat. Sebaliknya jika berlebihan dapat mengakibatkan risiko cedera.
 
Penyakit yang biasa diterapi dengan olahraga adalah obesitas, kencing manis, hipertensi, asma, dan rematik. Tujuan terapi dengan olahraga ini untuk mengurangi penggunaan obatobatan untuk kasus-kasus yang memang bisa tanpa obat, memperkecil pengunaan obat, dan tak mustahil dapat menyembuhkan. Menurutnya, ada kasus penderita hipertensi sedang yang akhirnya tekanan darahnya menjadi normal, Hal yang sama juga pernah terjadi pada pasien kencing manis. Ia mengakui, untuk terapi memang memerlukan waktu yang lama, namun yang terpenting adalah disiplin.
Dengan olahraga, penggunaan insulin dan metabolisme energi penderita kencing manis akan lebih efisien. Pada penderita hipertensi dan penyakit jantung, olahraga dapat mengurangi kekakuan pembuluh darah dan meningkatkan daya tahan jantung serta paru-paru. Olahraga pada penderita obesitas akan meningkatkan pembakaran lemak di tubuh. Penderita asmaakan diuntungkan karena otot pernapasannya diperkuat, begitu juga dengan daya tahan jantung parunya; penggunaan oksigen akan meningkat, dan asmanya tak sering kambuh lagi.Pada penderita rematik, olahraga ditujukan untuk mengurangi kekakuan otot dan sendi.Tapi, jangan salah. Olahraga sebagai terapi bukan sekadar joging setiap hari Sabtu, atau naik sepeda keliling kompleks perumahan. Semuanya harus diatur, baik tempo olahraga, tipe olahraga, variasi, dan gerakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh. Misalnya, penderita obesitas tidak boleh melakukan joging dan gerakan yang membebani sendi lutut dan panggul. Dokter olahraga akan melatih dulu gerakan dan hitungannya."Supaya mudah, dimulai dengan dosis kecil dahulu," kata Imran.Sebelum menentukan olahraga yang tepat untuk pasien, perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui hal berikut, Jenis penyakit. Misalnya penderita hipertensi tidak boleh melakukan latihan beban, maka dipilih berenang, atau senam low impact.
Jenis keparahan penyakit. Misalnya untuk penderita hipertensi berat, justru tidak boleh melakukan olahraga. Karena jika tekanan darahnya naik sedikit saja, bisa berbahaya. Umur. Olahraga untuk anak dan dewasa tentu berbeda. Tinggi dan berat badan. Untuk penderita obesitas perlu mengetahui BMI (Body Mass Index) dan persentase lemak sehingga diketahui
jumlah berat badan yang harus diturunkan.
Tingkat kebugaran pasien. Sebelum menetapkan jenis olahraganya, dilakukan pemeriksaan fisik. Hal ini penting karena tiap orang berbeda tingkat kebugarannya. Jika tingkatnya masih rendah, maka intensitas olahraga yang diberikan juga rendah. Begitu juga dengan frekuensi. Jika normalnya tiga kali seminggu, untuk yang tingkatnya masih rendah, mungkin hanya dua kali. Intensitas, frekuensi dan waktunya, dapat ditingkatkan sesuai dengan respon yang diberikan.
Pemeriksaan fisik yang dilakukan yaitu, Health and skill related fitness: unsur-unsur kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan, merupakan syarat minimal agar orang bisa hidup sehat dan tidak mudah terkena penyakit. Variabelnya adalah komposisi tubuh berupa persen lemak, kekuatan jantung paru, fleksibilitas sendi, dan kegiatan otot. Posturity Rating Scale (skala kesejajaran tubuh) sebagai pemeriksaan penunjang. Tubuh punya keseimbangannya sendiri, misalnya jika dilihat dari samping, ada ketidakseimbangan ke kanan, karena lebih sering memakai yang kanan. Pada dasarnya tubuh manusia harusdalam keadaan balance.
Pemeriksaan fisik umum: nadi istirahat, tekanan darah, kekuatan jantung paru Setelah terapi selama sebulan, pasien perlu dikontrol. Di sini dilihat perubahan yang terjadi, dan kedisiplinan pasien. Imran menyarankan, sebaiknya olahraga dilakukan berkelompok sehingga lebih termotivasi. Namun, pembentukan kelompok ini juga harus diatur dokter yang kompeten.Ia mengungkapkan, anggota kelompok adalah orang dengan keperluan sejenis, dan setingkat.
Misalnya, hipertensi ringan semua. Tingkat kebugaran jasmaninya harus sama. Jika beda level, maka bisa saja malah bukan mengobati malah membuat yang tidak setingkat makin sakit. Pada bulan kedua, dilakukan kontrol kembali. Jika semuanya baik, ada peningkatan, dan disiplin, maka kontrol dilakukan tiga bulan ke depan. Jika benar-benar telah baik, kontrol bisa dilakukan enam bulan atau setahun sekali.
Dari segi biaya, melakukan terapi dengan olahraga lebih murah. Ini investasi yang cukup besar untuk kesehatan. Hanya, hasilnya tidak didapat dalam waktu singkat. Maka, sebelum melakukan olahraga sebagai terapi, harus dipastikan bahwa pasien bersedia mengikuti program secara lengkap dan disiplin."Tak semua orang menyukai olahraga. Tanpa motivasi, akan sulit sekali bagi untuk mulaiberolahraga. Selain itu, karena murah, kadang orang justru meremehkan arti olahraga.
Mereka tidak merasa mengeluarkan uang seperti jika membeli obat, sehingga tidak merasa rugi jika tidak melakukan olahraga. Maka kami harus mengingatkan jika olahraga tidak dilakukan, banyak manfaat yang akan hilang," ungkap Imran. (to/hm)

Demikian Ulasan ArtikelKesehatan yang bisa saya bahas sebelumnya mohon Maaf  bila ada Kesalahan dan kekurangnya Semoga Bemanfaat bagi para pembaca Terimakasih Atas kunjungan nya

Facebook Twitter Google+
Back To Top