ASUHAN KEBIDANANLETAK SUNGSANG PADA IBU HAMIL
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Mortalitas dan morbidilitas pada
wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara
berkembang, di negara miskin, sekitar 25%-50%, kematian wanita subur usia
disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya
menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya.
Tahun 1996, WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertamanya meniggal saat
hamil atau bersalin.
Menanggapi masalah kematian ibu yang
demikian besar yaitu menurunkan angka kematian ibu menjadi separuh. MPS (Making
Pregnancy Safel) meminta perhatian pemerintah dan masyarakat disetiap negara
untuk :
1. Menemptkan safe mother hood sebagai
periorotas utama dalam rencana pembangunan nasional dan internasional
2. Menyusun acuan nasional dan internasional
3. Menyusun acuan nasional dan standar
pelayanan maternal dan neonatal
4. Mengembangkan sistem yang menjamin
pelaksanaan standar yang telah disusun
5. Meningkatkan upaya kesehatan promotif
dalam kesehatan maternal dan neonatal serta pengendalian fertilitas pada
tingkat keluarga dan lingkungannya.
1.2.
Tujuan
1.2.1.
Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu melaksanakan asuhan
kebidanan pada ibu dengan letak sunsang dengan cara memeriksakan kehamilannya
dan penyulit serta komplikasi termasuk penatalaksanaan dan rujukan bila
diperlukan dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
1.2.2.
Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan tantang kehamilan sungsang.
2. Mengerti tentang etiologi dan berusaha
antisipasi sejak dini mengatasi letak sungang.
3. Melaksanakan antenotal care secara turin
yang meliputi pengkajian, menentukan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
1.3.
Sistematikan Penulisan
Sistematikan penulisan ini dibagi
menjadi beberapa bab yaitu :
BAB 1 : Pendahuluan
yang menguraikan latar belakang, tujuan umum, tujuan khusus, ruang lingkup,
metode penulisan, pelaksanaan, sistematikan penulisan
BAB 2 : Tinjauan pustaka
BAB 3 : Tinjauan khusus
BAB 4 : Penutup
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Batasan
2.1.1. Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang
(membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong berada dibawah.
(Mochtar, Rusam,
SO Jilid 1. 1998 : 350)
2.1.2. Letak sungsang adalah keadaan dimana janin
terletak memanjang dngan kepala di fundus seperti uteri dan bokong berada di
bagian bawah kavum uteri.
( Sarwono, ilmu kebidanan : 606)
2.2.
Bentuk-bentuk lesak sungsang
1. Latak bokong murni
-
Teraba
bokong
-
Kedua
kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
-
Kedua
kaki bertindak sebagai spalk
2. Letak bokong kaki sempurna
-
Teraba
bokong
-
Kedua
Kaki berada di samping bokong
3. Letak bokong tak sempurna
-
Teraba
bokong
-
Di
samping bokong terata satu kaki
4. Letak kaki
-
Bila
bagian terencah teraba salah satu kedua kaki atau lutut
-
Bila
di bedakan : letak kaki, bila kaki terendah letak lutut terendah
( Manuaba, 1998 :
360)
2.3.
Etiologi
1. Sudut ibu
a. Keadaan rahim
-
Rahim arkuatus
-
Septum
pada rahim
-
Uterus
dupleks
-
Mioma
bersama kehamilan
b. Keadaan placenta
-
Plasenta
letak rendah
-
Plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir
-
Kesempitan
panggul
-
Deformitas
tulang panggul
-
Terdapat
tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran posisi kepala
2. Sudut Janin
-
Tali
pusat pendek atau lilitan tali pusat
-
Hidrocefalus
dan anenafalus
-
Kehamilan
kembar
-
Hidramnion
/ oligohidramnion
-
Prematuritas
( Manuaba, 1998 :
361)
2.4.
Diagnosis
1. Palpasi
Kepala berada di fundus,
bagian bawah bokong, dan punggun di kiri atau kanan.
2. Auskultasi
DJJ paling jelas terdengar
pada tempat yang lebih tinggi dari pusat
3. Pemeriksaan dalam
Dapat di raba OS sakrum, tuber
ischii dan anus kadang-kadang kaki (pada letak kaki)
4. Pemeriksaan foto rontgen : bayangan kepala di fundus
2.5.
Mekanisme persalinan letak sungsang
sebagai berikut :
-
Persalinan
bokong
-
Persalinan
bahu
-
Persalinan
kepala
2.5.1.
Persalinan menurut metode Broch
Persalinan Broch berhasil bila
berlangsung dalam satu kali his dan mengejan. Sedangkan penolong membantu
melakukan hiperlordose tekniknya adalah sebagai beriktu :
-
Saat
bokong tampak di suntikan aksitosis 5 unit
-
Setelah
bokong lahir, bokong di pegang secara broch (kedua ibu jari pada kedua paha
bayi dan keempat jari kedua tangan lainya memegang bokong bayi)
-
Dilakukan
hiperrlodose dengan melakukan bokong ke arah perut ibu.
-
Seorang
membantu melakukan tekanan kristeller pada fundus uteri saat his mengejan.
-
Lahir
berturut-turut dagu, mulut, hidung, muka dan kepala bayi.
-
Bayi
diletakkan di perut ibu untuk pemotongan tali pusat dan selanjutnya di rawat
sebagaimana mestinya.
2.5.2.
Esktraksi bokong parsial
-
Pertolongan
bokong sampai umbilikus berlangsung dengan kekuatan sendiri
-
Terjadi
kemacetan tersalinan badan dan kepala
-
Dilakukan
persalinan bantuan dengan jalan secara klasik, muller dan leaset.
2.5.2.1.
Pertolongan ekstraksi bokong secara klasik
-
Tangan
memegang bakong dengan telunjuk pada spina ischiadika anterior superior
-
Tarik
curam ke bawah sampai ujung skapula tampak
-
Badan
anak di pegang sehingga perut anak di dekatkan ke pertu ibu, dengan demikian
kedudukan bahu belakang menjadi lebih rendah.
-
Tangan
lainnya (analog) menelusuri bahu belakang sampai mencapai persendian siku.
-
Tangan
belakang di lahirkan dengan mendorong persediaan siku menelusuri badan bayi.
-
Badan
anak di pegang sedemikian rupa, sehingga penggung anak mendekati panggul ibu.
-
Tangan
lainnya menelusuri bahu dengan , menuju persedian bahu/ siku. Selanjutnya
lengan atas di lahirkan dengan dorong pada persediaan siku.
-
Persalinan
kepala di lakukan sebagai berikut
·
Badan
anak seluruhnya di tunggangkan pada
tangan kiri
·
Jari
tangan di masukkan kedalam mulut bayi, untuk mempertahankan situasi fleksi
·
2
jari menekan pada OS maksilaris, untuk membantu fleksi kepala.
·
Tangan
kanan memegan leher bayi, menarik curam ke bawah sehingga sub oksiput berada di
bawah simfisis dengan hipomoktasi
·
Kepada
bayi dilahirkan dengan melakukan tarikan tangan kanan sambil melakukan putran
ke arah perut ibu
·
Berturur
– turut lahir, gagu mulut, dahi dan kepala seluruhnya.
·
Setelah
bayi diletakkan di atas perut ibu tali pusat di potong. Lendir di bersihkan dan
selanjutnya dirawat sebagaimana mestinya.
2.5.2.2.
Persalinan ekstraksi bokong parsial
menurut Muller
Perbadaan dengan klasik
terletak pada persalinan lengan depan dilakukan terlebih dahuludengan jalan :
-
Punggung bayi didekatkan ke punggun ibu sehingga
skapula tampak.
-
Tangan
lainnya menelurusi bahu depan menuju lengan atas sampai persedian siku untuk
melahirkan lengan atas.
-
Perut
bayi di dekatkan ke perut ibu, tangan lain menelurisi bahu belakang sampai
persediaaan siku dan selanjutnya lengan belakang di lahirkan
-
Persalinan
kepala dilakukan menurut teknik mauriceau
-
Setelah
bayi lahri tali pusat di potong dibersihkan untuk dirawat sebagaimana mestinya.
2.5.3.
Pertolongan persalina bahu menurtu locuset
Untuk melahirkan bahu
berdasarkan
-
Perbedaan
panjang jalan lahri depan dan belakang
-
Bahu
depan yang berada dibawah simfisis bila diputar menjadi bahu belakang
kedudukannya menjadi lebih rendah sehingga otomatis terjadi persalinan.
-
Bahu
belakang setelah putaran 90° menjadi bahu depan kedudukannya menjadi lebih
rendah sehingga secara otomatis terjadi persalinan.
-
Pada
waktu melakukan putaran di sertai tarikan sehingga dengan putaran tersebut
kadua bahu di lahirkan.
-
Persalinan
kepala dapat dilakukan dengan teknik Mauriceau
2.5.4.
Pertolongan persalinan kepala
2.5.4.1. Pertolongan persalinan kepala menurut Mauriceau veit smellie
-
Badan
anak di tunggangkan pada tangan kiri
-
Tali
pusat di longgarkan
-
Jari
tangan di masukkan kedalam mulut bayi. 2 lain di letakkan pada tulang pipi
serta menekan ke adah badan bayi sehingg fleksi kepala dapat di pertahankan
-
Tangan
kanan memegan bayi (leher) menarik curam ke bawah sampai sub oksiput sebagai
hipomoklion. Kepala bayi di putar ke at a sehingga berturut-turun lahir dahu,
mulut, hidung, mata, dahi, kepala bayi seluruhnya.
2.5.4.2. Persalinan kepala dengan ekstraksi farcep
-
Seluruhnya
badan bayi di bungkus dengan duk steril di angkat ke atas sehingga kepala bayi
mudah di lihat untuk aplikasi forcep.
-
Daun
forcep kiri di pasang terlebih dhaulu, diikuti dauh forsep kanan, dilakukan
penguncian forcep
-
Badan
bayi di tunggangkan pada gagang forcep
-
Dilakukan
tarikan curam ke bawah sehingga sub oksiput berada di bawah simphisis,
dilakukan tankan keatas sehingga berturut-turut lahri dahu mulut dan hidung.
-
Mata
dan dahi diikuti seluruh kepala bayi.
-
Bayi
diletakkan di tas perut ibu, untuk memotong tali pusat.
-
Lendir
di bersihkan dari jalan nafas
-
Selanjutnya
di lakukan perawatan sebagaimana mestinya.
2.5.4.3. Ekstraksi bokong total
Ekstraksi bokong total bila
proses persalinan letak sungsang seluruhnya dilakukan dengan kekuatan dari
penolong sendiri. Bentuk pertolongan ekstraksi bokong total mencari ekstraksi
bokong dan kaki (satu kaki, dua kaki).
a. Ekstraksi bokong dilakukan
-
Jari
telunjuk tangan kanan di masukkan agar dapat mencapai pelipatan paha depan.
-
Dengan
mengait pada spina ischadica anterior superior dilakukan tarikan curam ke bawah
sehingga trochanter depan dapat dilahirkan.
-
Stelah
trochanter depan lahir dilakukan tarikan ke atas sehingga trochanter belakang
mencapai perineum.
-
Setelah
trochanter belakang mencapai perineum telunjuk tangan kiri di masukkan ke
pelepatan paha dan spina ischadica anterion superior belakang.
-
Dengan
kedau telunjuk dilakukan persalinan seperti metode secara klasik, kombinasi
dengan tindakan loevset.
-
Persalinan
kepaa dilakukan menurut Mauriceau V. Smellie.
-
Setelah
bayi lahir dilakukan perawatan sebagaimana mestinya.
b. Ekstraksi Kaki
Ekstraksi kaki lebih mudah
dibandingkan dengan ekstraksi bokong, oleh karena itu, bila diperkirakan akan
melakukan ekstraksi bokong di ubah menjadi letak kaki menurunkan kaki
beradarkan profilaksis pinard yaitu pembukaan sedikitnya 7 cm ketubah telah
pecah atau dipecahkan dan diturunkan kaki ke depan. Bila terdapat indikasi
dilakukan ekstraksi kaki dengan seluruh kekuatan berasal dari penolong
persalinan.
2.6.
Konsep Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah
aktivitas atau intervensi yang dilakukan oleh bidan atau klien yang mempunyai
kekuatan dan permasalahan khususnya dalam bidang kesehatan ibu dan anak.
( Syahlan, SH,
1993 : 3)
1. Pengajian
data
2.6.1.1.Data Subyektif
1. Identitas
Berisi data klien, suami yang terdiri dari nama, umur, agama, suku,
bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat lengkap, penghasilan.
Anamnesa : pada tanggal berapa
dan pukul berapa pemerikaan di lakukan.
2. Riwahat menstruasi
Menarche, siklus lama, warna,
bau, dismenorhea, flour albus, HPHT, TP.
3. Keluhan utama
4. Riwayat kehamilan, melahirkan, bagaimana
cara, persalinan, adakah penyulit, jenis kelamin anak, anak hidup/ mati,
penolong persalinan, berasal lahir, umur sekarang, masa nifas, menyusi, riwayat
KB.
5. Riwayat kehamilan ini
Hamil ke berapa, usia
kehamilan, berapa kali ANC keluhan di rasakan.
2.6.1.2. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Tensi : tidak lebih dari 140/90
mmHg atau 30 uncut sltole dan is untuk diastole dari tensi awal.
Nadi : 60 – 90 x/ menit
Suhu : 365 - 375 °C
RR : 20 – 30 x/menit
Inspeksi
- Kepala : Rambut rontok apa tidak, bersih / tidak
- Muka : Chloasma gravidarum ada / tidak, conjungtiva,
sklera
- Mulut : Bibir pucat / tidak, adalah cories gigi adakah
stomatitis
- Leher : Adakah pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
- Payudara :
Bentuk, areola, puting susu, keluaran
- Perut :
Pembesaran perut sesuai uk / tidak, strie, linea, luka pertu
- Warna :
warna apakah ada luka perut, keluaran, varices odem/ kelainan
- Anus :
Adakah heaemoroid
- Ekstemitas : Apakah ada odem / varices
Palpasi
Leoppold I : Pada fundus teroba janin yang bulat, keras,
melenting TFU sesuai UK
Leoppold II :
Perut kiri atau kanan teraba tahanan rata, panjang keras seperti papan.
Leoppold III : Pada bagian bawah uterus teraba bagian
lukan dan tidak bundar
Leoppold IV :
Apakah bagian terendah (bakong) sudah masuk PAP atau belum
Auskultasi
Tempat terdengnya PJJ
ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi dari umbilikus.
Perkusi
Untuk memeriksa reflek patella
apakah kekurangan vitamin B atau tidak
2.6.2.
Interpetasi data dasar
Dx : G ... P... Uk... Mgg. Hidup, tunggal, let su,
puka / p7uki intra uteri, keadaan jalan lahir kesan normal, KU ibu dan j anin
baik inpartu kala I fase aktif
Ds : Hami ke ... usia ... bulan... keluhan
Do : TD tidak lebih dari 140/90 mm Hg nadi 80-90
x/mnt suhu 36°C-37 °C, RR : 16.-24 x/
menit, TFU, VT
2.6.3. Identifikasi diagnosa potensial
2.6.4. Identifikasi kebutuhan segera
Kolaborasi dengan dokter
SpOG.
2.6.5. Rencana perkembangan
Dx :
Sesuai dengan diagnsoa awal
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan diharapkan bayi
lahir dengan letak kepala
Intervenue :
sesuai dengan kebutuhan dan masalah
2.6.6. Implementasi
Merupakan pelaksanaan dari
rencana tindakan
2.6.7. Evaluasi
S : Apa yang dirasakan ibu setelah melakukan atau
mendapatkan
O : Apa yang diperoleh petugas setelah melakakan
observasi pemerikaan dari asuhan kebidana yagn telah dilakukan
A : masalah yang di dapat
P : perencanaan dari masalah yang terjadi pada
klien
BAB 3
TINAJUAN KASUS
Pengumpulan Data
A. Data subyektif
Pengkajian Tanggal : 20-07-2008 Jam : 08.30WIB
1.
Identitas
Nama Klien :
Ny. “N”
Umur :
27 tahun
Bangsa/ Suku :
WNI / Jawa
Pendidikan :
SMA
Agama :
Islam
Pekerjaan :
IRT
Alamat :
Kebon Dalem 6/no.4
No Reg : 00.3175
|
Nama Klien :
Tn. “S”
Umur :
28 tahun
Bangsa/ Suku :
WNI / Jawa
Pendidikan :
SMA
Agama :
Islam
Pekerjaan :
Wiraswasta
Penghasilan : Rp. 750.000,-/ bln
Alamat :
Kebon Dalem 6/no.4
|
|
|
2.
Riwayat menstruasi
Klien mengatakan menarche pada
umur 13 tahun, siklus menstruasi 28 hari, lamanya 7 hari, warna merah, bau
amis, dismenorhea hasi pertama menstruasi, falour albus tidak ada HPHT : 10-12-2007
dan TP : 17-09-2008
3.
Keluhan utama
Ibu
mengatakan ingin memeriksa kehamilannya usia kehamilannya saat ini 8 bulan
4.
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
yang lalu
No
|
Suami
|
UK
|
Jenis Persalinan
|
Penolong
|
Penyulit
|
BB/ PB
L/ P
|
Umur Sekarang
|
Meneteki
|
KB
|
||
1
|
1
|
9 bln
|
Spontan B
|
Bidan
|
tidak ada
|
3000/50 / ♂
|
3 th
|
1 th
|
Suntik
|
5.
Riwayat
kehamilan ini
Ibu periksa
kehamilannya sebanyak 4x di BPS Istiqomah dan mendapatkan TT 2x dan tidak ada
keluhan selama hamil.
6.
Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita.
Ibu
mengatakan tidak pernah menderita penyakit jantung, asma, DM, darah tinggi,
TBC, hepatitis.
b. Riwayat penyakit keluarga / keturunan.
Ibu
mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit jantung, asma,
darah tinggi, kencing manis, dan tidak mempunyai keturunan kembar.
c. Perilaku kesehatan
Ibu mengatakan mandi dua kali, gosok gigi
3 kali, ganti CD 2 kali, tidak merokok.
7.
Riwayat psikososial
Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya.
Suami dan keluarga mendukung ibu.
8.
Riwayat kehidupan sehari-hari
a.
Pola nutrisi.
Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3x
sehari dengan porsi 1 piring nasi, lauk, ± 7 gelas air.
Selama hamil : makan 3 x sehari porsi
cukup, lauk, minum air putih 6-7 gelas / hari
b.
Pola eliminasi
Sebelum hamil : Buang air besar ± 1 kali sehari, lunak. Buang air kecil
± 4 kali sehari, jernih tidak ada
keluhan.
Selama hamil : ibu lebih sering kencing lebih dari 5 x
sehari
c.
Pola aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan biasa
melakukan pekerjaan rumah sehari-hari seperti menyapu, memasak dan mencuci.
Selama hamil : pelkerjaan rumah tangga
sedikit dikurangi dan ibu dibantu ibunya
d.
Pola istirahat / tidur
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang
± 1jam dan tidur malam ± 7jam.
Selama hamil : ibu tidur siang 1-2 jam,
tidur malam 6-7 jam sehari
e.
Pola seksualitas
Sebelum hamil :Ibu mengatakan biasa melakukan hubungan,
suami istri 3x seminggu.
Selama hamil : hubungan suami istri
sedikit dikurangi 1x seminggu
B.
Data Obyektif
1. Pemerikasaan umum
Kesadaran : composmentis
KU : baik
TTV : TD : 110/80 mmHg,
S : 367 0C RR : 20 x/menit
BB : 54 kg Nadi : 80x / menit
TB : 159 cm
LILA : 25 cm
BB sebelum hamil : 47 kg
Inspeksi
a. Rambut :
bersih, tebal, tidak rusak.
b. Muka :
-
chloasma
gravidarium : tidak ada -/-
-
conjungtiva
: merah muda, tidak
anemis -/-
-
sclera
: putih,
tidak icterus -/-
c. Mulut
-
gigi : tidak
caries, bersih, utuh
-
stomatitis : tidak ada
-
bibir
kering : tidak
ada
-
lidah
pucat : tidak ada
d. Leher
-
pembesaran
vena jugularis : tidak
ada
-
pembesaran
kelenjar tiroid : tidak ada
-
pembesaran
kelenjar getah bening : tidak ada
-
struma
:
tidak ada pembesaran
e. Payudara
-
Bentuk
: bulat lonjong
menggantung
-
Areola
:
hiperpigmentasi +/+
-
Puting
susu : menonjol +/+
f. Perut
-
pembesaran
: sesuai usia
kehamilan
-
striae
: lividae
-
linea
: nigra
-
luka
perut : tidak ada
g. Vulva
-
Warna
: kebiruan
-
Luka
perut : tida ada
-
Keluaran
: tida ada
-
Varices
: tida ada
-
Kelainan :
tida ada
h. Anus
-
Hemoroid
: tidak ada
i.
Ekstremitis
atas dan bawah
-
Varies
: -/-, -/-
-
Oedema : -/-, -/-
Palpasi
Leopoid I : Pada fundus teraba bagian bulat, keras, melenting diperkirakan
kepala janin
Leopoid II : Pada bagian kiri perut ibu teraba bagian keras memanjang seperti
papan di perkirakan punggung janin.
Leopoid III : Bagian terendah janin teraba bagian lunak melebar kurang
melenting dan mudah digoyangkan.
Leopoid IV : bagian terendah
janin belum masuk PAP (devergen)
Ukuran panggul luar
1. Distantia spinarum : 26 cm ( N = 23-26 cm )
2. Distantia cristarum : 27 cm ( N = 26-29 cm )
3. Bodeloque :
20 cm ( N = 18-20 cm )
4. Lingkar panggul : 85 cm ( N = 80-90 cm )
Kesimpulan :
Ukuran Panggul Luar ibu dalam keadaan normal
Auskultasi
-
Cortenan
: DJJ (+)
(11-12-11)
-
Teratur
: 136 x/menit
Kesimpulan : DJJ dalam keadaan normal, janin tidak
dalam keadaan distress
Perkusi
-
Reflek
patela : +/+
TBJ
(25 – 12) x 155 : 2015
Kesimpulan : TBJ normal sesuai dengan usia kehamilan
Assasment / Diagnosa
Tgl/ jam
|
Data dasar
|
Diagnosa /masalah
|
20-07-08
08.30 WIB
|
Ds : - ibu
mengatakan ini hamil yang pertama
- ibu mengatakan HPHT : 10-12-2007 dan TP : 17-09-2008
Do : keadaan umum ibu baik
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x /mnt
S : 36 7 0 C
RR : 20 x/ mnt
Palpasi
Leopoid
I :Pada fundus teraba bagian bulat,
keras, dan melenting.
Leopoid II : Pada bagian kiri perut ibu teraba
bagian keras memanjang seperti papan di perkirakan punggung janin.
Leopoid III : Bagian terendah janin teraba bulat, melebar sulit
digoyangkan.
Leopoid IV : bagian terendah janin belum masuk
PAP (divergen)
Cortenen : DJJ (+)
(11-12-11)
teratur : 136 x /mnt.
|
Dx : GII P10001
UK 32 mgg, tunggal, hidup, letsu w, puki, intrauterin kesan jalan
lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik
|
Diagnosa Masalah Potensial
-
Terjadi
persalinan dengan presentasi bokong.
3.4 Menentukan kebutuhan segera
-
KIE
3.5
Intervensi
Diagnosa : GII PI000I UK 32 mggu,
tunggal, hidup, let su w, puki, intra uterin kesan jalan lahir normal
keadaan umum ibu dan janin baik
Tujuan : setelah
dilakukan asuhan, bayi lahir dengan letak kepala.
Kriteria : ibu :
- KU baik
- TTV normal
- pada palpasi didapatkan janin dalam
presentasi bokong .
Intervensi
|
Rasional
|
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan
keluarga.
2. Lakukan cuci tangan secara aceptik
sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
3. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang
keadaan ibu dan janin setelah dilakukan pemeriksaan.
4. Jelaskan pada ibu untuk sering bersujud.
|
Pasien dan keluarga lebih kooperatif
dengan tindakan yang kita lakukan.
Mencegah infeksi.
Ibu dan keluarga lebih kooperatif dan
mengerti keadaan ibu dan janin.
Diharapkan persalinan berjalan dengan
baik dan mudah.
|
3.6
Implementasi
Tgl/Jam
|
Diagnosa
|
Implementasi
|
20-03-07
08.45 WIB
|
Dx : GII
P10001 UK 32 mgg, tunggal, hidup, letsu w, puki,
intrauterin kesan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik
|
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan
keluarga.
2. Melakukan cuci tangan secara aceptik
sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
3. Menjelaskan pada ibu dan keluarga
tentang keadaan ibu dan janin setelah dilakukan pemeriksaan.
4. Menjelaskan pada ibu untuk sering
bersujud
|
3.7
Evaluasi
Tanggal 20-07-2008 jam 08.55 WIB.
S : ibu
mengatakan mengerti keadaan janin dalam rahim terletak sungsang dan mengerti
penjelasan yang diberikan petugas.
O : Kesadaran
: composmentis
KU : baik
TTV : TD : 110/80 mmHg,
S : 367 0C RR : 20 x/menit
BB : 54 kg Nadi : 80x / menit
TB : 159
cm
A : GII
P10001 UK 32 mgg, tunggal, hidup, letsu w, puki, intrauterin
kesan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik.
P : - Menjelaskan hasil pemeriksaan.
-
Beri KIE tentang :
-
Memberitahu
tanda-tanda bahaya kehamilan
-
Memberitahu
tanda-tanda peraslinan
-
Nutrisi
pada ibu hamil.
-
Berjalan-jalan
pagi.
-
Personal
hygiene.
-
Perawatan
payudara.
-
Kunjunagan
ulang 1 bulan lagi.
BAB IV
PENUTUP
Setelah
penulis memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan letak sungsang di Puskesmas
Pucng Sewu Surabaya. Maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan serta saran
dan semoga dapat diambil manfaatnya.
4.1. Kesimpulan
4.1.1. Pengkajian
Merupakan langkah awal dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin untuk mengenali masalah dan
keluhan sehingga keluhan klien dapat teratasi sesuai dengan objektif.
4.1.2. Interpretasi Data
Setelah data terkumpul langkah
selanjutnya adalah menginterprestasikan data dari data subjektif dan data
objektif.
4.1.3. Diagnosa potensial
Permasalahan yang muncul yang
sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan
dilakukan pencegahan.
4.1.4. Identifikasi kebutuhan segera
Dari data yang terkumpul dapat
menunjukkan satu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara yang lain
harus menunggu intervenÃs dan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.
4.1.5. Perencanaan / intervensi
Merumuskan rencana asuhan
sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian membuat
kesepakatan bersama sebelum melaksanakan
4.1.6. Pelaksanaan
Merupakan realisasi dari
perencanaan tindakan yang diberikan sesuai dengan hasil diagnosa dan masalah
yang muncul secara efektif dan efisien
4.1.7. Evaluasi
Secara umum masalah dapat
teratasi dan tidak terdapat masalah yang sangat serius, hanya saja masih
memerlukan pengawasan dan perhatian khusus.
4.2. Saran
Sebagai upaya untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan, terutama dalam bidang kebidanan, penulisan
ingin menyampaikan beberapa sasaran sebagai berikut :
4.2.1. Klien
Diharapkan melakukan kontrol
ke bidan apabila sewaktu-waktu ada keluhan
4.2.2. Petugas (Bidan)
Memberikan pelayanan kesehatan
sesuai dengan wewenang, dapat bekerjasama dengan klien dan dapat mengakui
sedalam-dalamnya tentang masalah yang dialami untuk dapat memberikan asuhan
kebidanan secara optimal.
4.2.3. Institusi Pendidikan
Hendaknya dapat memberikan
bimbingan kepada mahasiswa praktek baik dari segi teori atau ketrampilan secara
maksimal agar mahasiswa dapat dengan mudah dan mandiri memberikan pelayanan
dengan baik dan benar sesuai dengan protab
yang ada.
4.2.4. Klinik
Menetapkan dan mempertahankan
protab yang sudah ada dan menerapkan managemen kebidanan dalam pelayanan
kahamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar Rustam. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC, 1998
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP, 2002
FK UNPAD. Obstetri Patologi. Bandung : Elstar
Offset. 1981
Manuaba, IBG. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.
Jakarta : EGC. 1998
Saiffudin, Abdul Bani dkk. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta :
YBSP. 2002