Shalat dan Kesehatan
Beberapa seminar di
Timur Tengah yang membahas kaitan antara shalat dan kesehatan berkesimpulan
bahwa, ternyata rutinitas shalat yang baik tidak hanya bernilai ibadah dan
ruhani –menggugurkan kewajiban, lalu mendapat pahala, menenangkan jiwa dan
menghilangkan stress, tapi juga berdampak sangat positif bagi kesehatan dan
kebugaran tubuh. Di antara faedahnya:
-
shalat bisa mencegah
serangan jantung
-
menghindarkan
pendarahan otak
-
membantu kinerja
paru-paru
-
memompa efektivitas
sistem kerja ginjal
-
shalat juga berguna
menguatkan otot-otot tubuh dan sendi
-
membantu relaksasi
-
meningkatkan kelenturan
-
memperlancar peredaran
darah, sehingga fungsi organ tubuh berjalan baik.
Ringkasnya, semua
persiapan demi melaksanakan shalat, baik itu syarat shalat: mulai wudlu dan
sebagainya, juga gerakan-gerakan yang ada dalam shalat, baik yang bersifat
wajib, maupun yang sunah, berdampak membantu meningkatkan kualitas kerja organ-organ
tubuh, tanpa terkecuali. Kesimpulan ini, salah satunya mengemuka dalam muktamar
ke-7, Organisasi al’Ijaz al-Ilmi -sebuah lembaga yang mengkhususkan diri
meneliti rahasia dan keajaiban ilmu pengetahuan yang ada dalam kandungan
al-Qur’an dan hadis, di Dubai ,
Qatar . Dalam
muktamar itu, misalnya, menjelaskan Kenapa sih Islam mewajibkan wudlu? Kenapa
sih Islam mewajibkan shalat? Apa dampaknya bagi kesehatan?
Wudlu dan Kesehatan
Begitu air dingin
membasuh anggota wudlu, maka secara otomatis pembuluh darah bereaksi untuk
bekerja lebih cepat dan gesit mengalirkan darah ke seluruh tubuh sebagai reaksi
alami menormalisasi suhu tubuh, akibat bertemunya suhu panas dalam tubuh dengan
dinginnya guyuran air wudlu. Saat itu juga darah mengalir ke daerah seputar wajah,
kedua tangan dan tepak kaki dengan sangat lancar.
Ketika aliran darah
mengalir ke seluruh tubuh, termasuk pada bagian kulit, maka kelenjar peluh
langsung bekerja menyedot darah-darah kotor dan membuangnya keluar tubuh
melalui bulu-bulu halus yang tumbuh di sekitar kulit. Begitu darah kotor itu
keluar, walau tidak kasat mata, maka langsung disapu air wudlu –inilah mungkin
rahasianya kenapa kita disunahkan membasuh tiga kali pada setiap anggota wudlu.
Dampaknya kulit sekitar wajah dan lainnya nampak cantik dan putih berseri
sehingga penuaan dini bisa terhindarkan.
Biasanya, proses
penyaringan dan pembuangan darah-darah kotor dilakukan oleh ginjal, kemudian
dibuang bersamaan dengan air seni. Namun ketika seseorang melakukan wudlu,
darah-darah kotor itu tertarik dan terkonsentrasi pada sekitar anggota-anggota
wudlu yang sudah dibasuh dan kemudian disapu bersih oleh air wudlu berikutnya
–basuhan kedua dan ketiga. Artinya, berwudlu ternyata mengurangi sedikit beban
berat kerja ginjal dan dampaknya bisa meminimalisir kemungkinan terkena risiko
sakit ginjal.
Salah tugas jantung
yang paling berat adalah memompa darah supaya mengalir menuju wajah, telapak
tangan, dan kaki. Kenapa? Karena posisi ketiga anggota tubuh tersebut jauh dari
posisi jantung –yang berada di rongga dada. Begitu tersentuh air wudlu yang
dingin, maka jantung langsung bereaksi dan kemudian memompa darah dengan kuat
menuju tiga anggota badan yang berjauhan itu. Dengan demikian wudlu tak hanya
semata kewajiban agama, tapi juga membantu meringankan beban berat kerja
jantung. Akhirnya risiko terkena serangan jantung pun relatif bisa
terhindarkan.
Wudlu dengan air
dingin, juga membantu merangsang dan mengefektifkan sistem kerja syaraf.
Rangsangan tadi, akan berdampak positif pada kinerja syaraf pusat yang berada
di otak. Tak heran makanya kalau setelah wudlu kita selalu merasakan suasana
segar, yang tak dirasakan sebelum wudlu. Dengan demikian faedah lain dari wudlu
adalah sanggup mengurangi ketegangan jiwa, stress, mengurangi rasa sedih, rasa
khawatir dan rasa marah. Faedah inilah mungkin yang menjelaskan kenapa
Rasulullah Saw, selalu menganjurkan kita untuk segera berwudlu ketika kita
sedang emosi, terutama lagi pada hakim yang sedang dalam proses mengadili
sebuah perkara.
Shalat dan Kesehatan
Coba perhatikan dan
renungkan gerakan-gerakan olahraga yang direkomendasikan para pakar kesehatan,
hampir semuanya tercakup dalam gerakan shalat. Makanya, seperti halnya
olahraga, gerakan shalat juga akan membantu memperingan kinerja jantung,
memperlancar asupan oksigen ke dalam tubuh dan membuat otak menjadi segar
bugar.
Shalat juga membantu
kerja jantung. Ia selalu bekerja tanpa henti mengatur sirkulasi darah dan
mengalirkannya kepada semua organ tubuh. Hal yang dirasa paling berat dari
kinerja jantung adalah bagaimana memompa dan mengalirkan darah menuju organ
tubuh yang posisinya lebih atas dari jantung. Misalnya otak, mata, hidung,
lisan dan sebagainya. Karena posisi jantung sendiri ada dirongga dada. Artinya
dengan fungsi harus mengalirkan darah kepada daerah yang lebih tinggi, jantung
harus bekerja keras melawan gaya
gravitasi bumi. Dengan melakukan sujud ketika shalat maka, sadar atau tak
sadar, kerja jantung akan terbantu dalam tugasnya mengalirkan darah pada
sekitar organ-organ yang posisinya lebih tinggi. Karena saat bersujud otomatis
organ-organ yang tadinya di atas jantung itu, menjadilebih rendah posisinya.
Maka, anjuran Islam untuk “agak memperlama” sujud dengan melakukan doa, selain
bernilai ibadah juga menyehatkan tubuh karena membantu meringankan beban kerja
jantung. Saat bersujud pompaan aliran darah persis seperti mobil yang ada pada
posisi jalan menurun –cepat dan lancar. Dengan demikian aliran darah makin
cepat mengalir dan berkumpul di pembuluh darah besar atau aorta. Ketika
bangkit dari sujud, maka darah yang tadinya berkosentrasi di aorta akan
mengaliri pembuluh-pembuluh darah di sekujur tubuh. Jantung pun akhirnya merasa
terbantu.
Posisi sujud juga
membantu kinerja paru-paru untuk melakukan asupan oksigen pada tubuh dan
membuang karbondioksida. Juga membantu sirkulasi darah dari jantung ke
paru-paru dan sebaliknya. Pada saat sujud, beban kerja jantung agak berkurang.
Artinya jantung bisa sedikit beristirahat dan efeknya hal ini tentu akan
mengurangi resiko terkena serangan jantung mendadak.
Perlu diketahui juga,
bahwa shalat yang dijalankan dengan penuh kesungguhan, khusu’, dan
ikhlas akan menumbuhkan persepsi, dan motivasi positif dan terhindar dari
penyakit jantung koroner atau prediksi prognosis infark miokard akut. Gejala
yang bisa dilihat bahwa pengamal shalat yang baik, akan menghadapi hidup secara
realistis dan optimis. Dengan shalat yang baik kita akan merasakan bahwa Allah
SWT, adalah segala-galanya. Dan dengan demikian kita akan terhindar dari rasa
takut dan khawatir.
Namun Islam sebagai
agama moderat tentu tak mewajibkan umatnya melaksanakan shalat sepanjang hari.
Islam selalu memerintahkan untuk menyeimbangkan antara hak dan kewajiban,
antara kebutuhan agama dan kebutuhan duniawi.
Walhasil, shalat selain
bernilai ibadah juga membawa dampak positif bagi kesehatan tubuh dan pikiran.
Kelebihan shalat, karena dilakukan dengan lentur dan tenang, maka cocok buat
semua usia. Ia tak berisiko mencederai tubuh, bahkan menyehatkan. Hanya saja,
kesimpulan tak berarti Anda disarankan untuk tidak berolahraga atau bahkan
disalahfahami bahwa, Islam tak memperbolehkan olahraga. Sama sekali tidak.