Paralytik polio
Pada kasus yang sangat jarang
terjadi infeksi poliovirus dapat menyebabkanparalysis, yang merupakan gejala
paling serius pada infeksi poliovirus. Paralytik polio mampunyai beberapa tipe,
berdasarkan bagian tubuh yang terkena yaitu susmsum tulang belakang (spinal
polio) dan batang otaqk/brainstem (bulbar polio) atau keduanya (bulbospinal
polio). Gejala awal dari paralytik polio adalah demam dan sakit kepala, dalam
satu minggu gejala spesifik paralytik polio mulai timbul yaitu:
-
Kehilangan refleks
-
Nyery poada otot dan kejeng/spasmus
-
Pinggang kumpuh dan menggantung (flacid
paralysis),sering lebih parah lumpuh pada sebagian tubuh.
Post-polio
syndrom
Setelah terjadinya paralysis gejala
disabilitas/ketidak mampuan timbul dalam waktu beberapa tahun dengan rataan sekitar
25-35 tahun setelah menderita penyakit polio. Gejala yang timbul antaralain:
-
Rasa nyeri dan kelemahan pada otot dan persendian
berjalan progresif
-
Kelemahan secara umum dan kehabisan tenaga terutama
dalam beraktifitas
-
Otot atrofi (mengecil)
-
Kesulitan bernafas dan menelan
-
Waktu tidur nafas terasa sesak, sesak nafas waktu
tidur
-
Penurunan rasa pada suhu yang dingin
Pencehgahan
Vaksinasi polio perlu dilakukan
terutama bika akan bepergian ke daerah atau negara dimana penyakit polio pernah
ada kasus, atau vaksinasi oral (OPV) masih diberikan. Daerah atau suatu negara
yang masih melakukan program vaksinasi oral seperti Amerika Tengah dan Selatan,
Afrika dan Asia. Vaksin polio oral adalah vaksin hidup yang dilemahkan
(attenuated), resiko terjadinya penyakit paralitik poli amat sangat rendah,
tetapi tidak nol sama sekali. Segera hubungi dokter bila:
-
Anak anda tidak megikuti program vaksinasi polio
secara komplit
-
Anak anda mengalami alergi setelah menerima vaksinasi
-
Anak anda mengalami peradangan atau sakit pada lokasi
injeksi vaksi