Berikut ini contoh pendokumentasian dengan metode Source Oriented Record (SOR).
Tabel 1 :
Format pendokumentasian SOR
Tanggal
|
Waktu
|
Sumber
|
Catatan Perkembangan
|
Tgl/Bln/Thn
|
Waktu
|
Bidan
|
Catatan ini
meliputi : Pengkajian, identifikasi masalah, tindakan segera, rencana
tindakan, penyelesaian masalah, evaluasi, hasil.
Bidan
Nama dan
tanda tangan
|
Dokter
|
Catatan
meliputi : observasi keadaan pasien, evaluasi kemajuan pasien, identifikasi
masalah baru dan penyelesaiannya, rencana tindakan dan pengobatan terbaru.
Dokter
Nama dan
tanda tangan
|
||
Perawat
|
Catatatan
meliputi : pengkajian, identifikasi masalah, perlunya rencana tindakan/menentukan kebutuhan
segera, intervensi, penyelesaian masalah, evaluasi tindakan dan hasil.
Perawat
Nama dan
tanda tangan
|
Sumber :
Wildan, M., Hidayat, A. Dokumentasi Kebidanan, 2008, Hal 21.
3.
Problem Oriented Method (POR)
Model ini
diperkenalkan oleh Dr. LAWRENCE weed at Cast Wester Reserve University in
Cleveland Introduced pada tahun 1969 dengna nama Problem Oriented Medical
Record (POMR) Kemudian diadopsi oleh dunia kebidanan dan keperawatan dengan
bentuk Problem Oriented Record (POR) kemudian dikembangkan menjadi SOAP (Subjektif
Information, Objektif Information, Assesment and Planning)
Merupakan suatu alat yang efektif
untuk membantu tim kesehatan mengidentifikasi masalah-masalah pasien/ klien,
merencanakan terapi, diagnosa, penyuluhan, serta mengevaluasi dan mengkaji
perkembangan pasien/ klien. POR adalah suatu konsep, maka disarankan untuk membuat
suatu format yang baku. Tiap pelayanan dapat menerapkan konsep ini dan
menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi setempat.
Model ini
memusatkan data tentang klien didokumentasikan dan disusun menurut masalah
klien. Sistem dokumentasi ini mengintegrasikan semua data mengenai masalah yang
dikumpulkan oleh dokter, perawat, bidan atau tenaga kesehatan lain yang
terlibat dalam pemberian pelayanan kepada klien.
Penjelasan:
1. Data Dasar;
identitas, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang dan sebelumnya. Riwayat
kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, laboratorium, dan lain-lain, data dasar
diperlukan tergantung dari unit atau jenis asuhan yang akan diberikan,
misalnya: data dasar unit kebidanan akan berbeda dengan unit bedah.
2. Daftar
Masalah; masalah klien didapat dari hasil kajian. Pencatatan dasar
masalah dapat berupa gejala-gejala, kumpulan gejala, atau hasil laboratorium
yang abnormal, masalah psikologis, atau masalah sosial. Masalah yang ada
mungkin banyak sehingga perlu diatur menurut prioritas masalah dengan memberi
nomor, tanggal pencatatan, serta menyebutkan masalahnya.
Daftar memberikan keuntungan bagi
bidan sebagai perencana kebidanan.
3. Rencana. Rencana disesuaikan dengan tiap
masalah yang ada. Dengan demikian bidan dapat merencanakan sesuai kebutuhan
pasien/ klien.
4. Catatan Perkembangan Pasien/ klien. Adalah semua catatan yang berhubungan dengan
keadaan pasien/ klien selama dalam bidanan. Pada umumnya
catatan ini terdiri dari beberapa macam bentuk, antara lain :
5. Catatan Berkesinambungan (Flow
Sheet)Digunakan untuk mencatat hasil observasi bidanan secara umum,
khususnya pada keadaan pasien/ klien yang sering berubah-ubah dengan cepat.
6. Catatan secara Naratif (Notes)
7. Catatan akan Pulang/Sembuh (Discharge
Notes)
8. Dokter maupun bidan membuat
kesimpulan tentang keadaan pasien/ klien selama dirawat, baik mengenai
permasalahan dan tindak lanjut yang dibutuhkan
Keuntungan dan kerugian POR
Keuntungan
Lebih menekankan pada masalah klien
Pencatatan tentang kontinuitas dari asuhan. Data disusun berdasarkan masalah yang spesifik
Daftar masalah yang akan membamtu mengingatkan petugas untuk perhatian
Daftar yang perlu diintervensi dijabarkan dalam rencana tindakan
Kerugian
Penekanan hanya pada masalah, penyakit dan ketidakmampuan sehingga mendekatkan pada pengobatan
Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah belum dilakukan timbul masalah baru
SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu
Pencatatan yang rutin mungkin diabaikan dalam pencatatannya jika flow sheet untuk pencatatan tidak tersedia.
Komponen dasar POR terdiri dari empat bagian, yaitu :
Data dasar
Daftar masalah
Evaluasi dan penyelesaian masalah secara jelas dicatat
Daftar awal rencana asuhan
Catatan perkembangan
a. Data dasar
Merupakan alat utama untuk mengumpulkan data saat pasien masuk. Data dasar ini meliputi data Subjektif dan Data Objektif. Data subjektif merupakan hasil anamnesis pasien meliputi identitas, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang dan sebelumnya, riwayat penyakit keluarga. Data objektif meliputi data hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya.
Data dasar bertujuan untuk mengenal masalah pasien dan sebagai dasar untuk bahan perbandingan dalam menilai kondisi pasien. Data dasar akan membantu dokter/perawat/bidan menentukan prioritas masalah dan membuat rencana asuhan yang tepat.
b. Daftar masalah
Diperoleh dari hasil pengkajian data dasar. Setelah data dasar dikumpulkan secara lengkap selanjutnya disusun daftar masalah untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien.
Dalam catatan dokter dikenal sebagai medical problem/ diagnose medis yang terdiri dari diagnosis dan komplikasi yang menyertai, tanda gejala, hasil laboratorium yang patologi. Dalam dokumentasi kebidanan daftar masalah ini ditulis sebagai analysis data/assessment, meliputi diagnosis kebidanan, masalah, kebutuhan, diagnosa potensial, masalah potensial dan kebutuhan tindakan segera.
Masalah yang muncul bias lebih dari satu, sehingga perlu dicatat menurut prioritas masalah dengan member nomor, tanggal pencatatan dan menyebutkan masalahnya.
Keuntungan
Lebih menekankan pada masalah klien
Pencatatan tentang kontinuitas dari asuhan. Data disusun berdasarkan masalah yang spesifik
Daftar masalah yang akan membamtu mengingatkan petugas untuk perhatian
Daftar yang perlu diintervensi dijabarkan dalam rencana tindakan
Kerugian
Penekanan hanya pada masalah, penyakit dan ketidakmampuan sehingga mendekatkan pada pengobatan
Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah belum dilakukan timbul masalah baru
SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu
Pencatatan yang rutin mungkin diabaikan dalam pencatatannya jika flow sheet untuk pencatatan tidak tersedia.
Komponen dasar POR terdiri dari empat bagian, yaitu :
Data dasar
Daftar masalah
Evaluasi dan penyelesaian masalah secara jelas dicatat
Daftar awal rencana asuhan
Catatan perkembangan
a. Data dasar
Merupakan alat utama untuk mengumpulkan data saat pasien masuk. Data dasar ini meliputi data Subjektif dan Data Objektif. Data subjektif merupakan hasil anamnesis pasien meliputi identitas, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang dan sebelumnya, riwayat penyakit keluarga. Data objektif meliputi data hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya.
Data dasar bertujuan untuk mengenal masalah pasien dan sebagai dasar untuk bahan perbandingan dalam menilai kondisi pasien. Data dasar akan membantu dokter/perawat/bidan menentukan prioritas masalah dan membuat rencana asuhan yang tepat.
b. Daftar masalah
Diperoleh dari hasil pengkajian data dasar. Setelah data dasar dikumpulkan secara lengkap selanjutnya disusun daftar masalah untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien.
Dalam catatan dokter dikenal sebagai medical problem/ diagnose medis yang terdiri dari diagnosis dan komplikasi yang menyertai, tanda gejala, hasil laboratorium yang patologi. Dalam dokumentasi kebidanan daftar masalah ini ditulis sebagai analysis data/assessment, meliputi diagnosis kebidanan, masalah, kebutuhan, diagnosa potensial, masalah potensial dan kebutuhan tindakan segera.
Masalah yang muncul bias lebih dari satu, sehingga perlu dicatat menurut prioritas masalah dengan member nomor, tanggal pencatatan dan menyebutkan masalahnya.
c. Rencana awal
Rencana awal dibuat berdasarkan daftar masalah yang telah diidentifikasi. Rencana awal bidan disusun berupa rencana asuhan yang menyeluruh dan didokumentasikan setelah data dasar dikumpulkan dan analysis data/assessment dirumuskan. Penulisan rencana awal harus disertai waktu dan nama bidan yang menyusun. Pada metode SOAP rencana awal dimasukkan ke dalam Planning.
Rencana awal meliputi tiga bagian :
rencana untukà1) Diagnostik mengumpulkan lebih lanjut mengenai dignostik dan manajemen
rencana untukà2) Terapeutik pengobatan/terapi
rencanaà3) Pendidikan penginformasian pada pasien tentang tindakan/ terapi yang diberikan
d. Catatan perkembangan
Merupakan catatan yang berhubungan dengan keadaan pasien selama menjalani asuhan. Bentuk catatan perkembangan antara lain:
1) Catatan berkesinambungan (lembar alur/ Floow sheet)
Untuk mencatat hasil observasi perawatan secara umum, terutama pada keadaan umum pasien sering mengalami perubahan dengan cepat
2) Catatan naratif
Untuk mendokumentasikan catatan perkembangan pasien seperti SOAP, SOAPIE, SOAPIER
Rencana awal dibuat berdasarkan daftar masalah yang telah diidentifikasi. Rencana awal bidan disusun berupa rencana asuhan yang menyeluruh dan didokumentasikan setelah data dasar dikumpulkan dan analysis data/assessment dirumuskan. Penulisan rencana awal harus disertai waktu dan nama bidan yang menyusun. Pada metode SOAP rencana awal dimasukkan ke dalam Planning.
Rencana awal meliputi tiga bagian :
rencana untukà1) Diagnostik mengumpulkan lebih lanjut mengenai dignostik dan manajemen
rencana untukà2) Terapeutik pengobatan/terapi
rencanaà3) Pendidikan penginformasian pada pasien tentang tindakan/ terapi yang diberikan
d. Catatan perkembangan
Merupakan catatan yang berhubungan dengan keadaan pasien selama menjalani asuhan. Bentuk catatan perkembangan antara lain:
1) Catatan berkesinambungan (lembar alur/ Floow sheet)
Untuk mencatat hasil observasi perawatan secara umum, terutama pada keadaan umum pasien sering mengalami perubahan dengan cepat
2) Catatan naratif
Untuk mendokumentasikan catatan perkembangan pasien seperti SOAP, SOAPIE, SOAPIER
Keuntungan
Dokumentasi model POR adalah metode logis untuk melakukan analisi dan pemecahan
masalah, memungkinkan komunikasi yang lebih efektif
1) Catatan
pulang/ catatan sembuh
Terdiri atas
pembahasan singkat tentang setiap masalah yang ada dalam daftar masalah dan
bagaimana masalah tersebut berakhir, apakah berhasil atau tidak berhasil
diselesaikan. Ringkasan ini menjadi referensi untuk masalah yang tidak
terselesaikan, agar dikomunikasikan ke institusi lain apabila pasien harus
dirujuk.
Berikut ini contoh format model
dokumentasi dengan menggunakan metode Problem Oriented Record (POR).
Tabel 2 :
Format pendokumentasian POR
Data Dasar
|
Daftar
Masalah
|
Rencana
Tindakan
|
Catatan
Perkembangan
|
Data
Subjektif :
…………………
…………………
…………………
Data Objektif
:
………………....
…………………
…………………
|
S :
O :
A :
P :
|
Sumber :
Wildan, M., Hidayat, A. Dokumentasi Kebidanan, 2008, Hal 20.