Blog Seputar Cara Menghilangkan Jerawat, Cara Menghilangkan Bekas Jerawat, Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami, Cara Menghilangkan Komedo, Cara Memutihkan Wajah ,Cara Memutihkan Kulit, Cara Memutihkan Gigi, Cara Manfaat Daun Sirsak , Artikel Kesehatan , Makalah Kesehatan, Tips Kesehataan, Skripsi Kesehatan, manfaat dan Khasiat Daun, contoh surat.Contoh makalah

Sejarah Lambang Dunia Kesehatan

Advertisement
Advertisement

Sejarah Lambang Dunia Kesehatan

Ular, pada masa lalu merupakan simbol kebijaksanaan, kesehatan, dan keabadian.  Yang kemudian menjadi simbol yang memiliki kekuatan yang besar dalam melawan penyakit karena kemampuan ular mengganti kulit setiap tahunnya dan hal ini berkaitan dengan siklus hidup ular itu. Tongkat Asclepius dengan seekor ular digunakan secara menetap dalam dunia kedokteran masuk dalam sejarah Eropa, kecuali pada abad pertengahan, (abad ke 5 s.d 15 Masehi) ketika Gereja Katolik melarang penggunaan simbol-simbol yang berkaitan dengan dewa Yunani dan Romawi kuno. Namun, akhirnya pada abad ke 17, simbol tongkat dengan seekor ular ini mulai diakui penggunaannya sebagai simbol dunia medis.

Sejarah Seekor ular yang mengelilingi tongkat :
          Asclepius, adalah anak dari dewa Apollo dan ibu seorang manusia Coronis (Apollo sendiri adalah putra dari dewa Zeus, yang merupakan dewa kesejahteraan dan pengirim wabah). Singkat cerita, menurut seorang penyair Romawi dalam puisinya : Ketika Coronis sedang mengandung anak Apollo, Coronis jatuh cinta kepada seorang laki-laki muda dan kemudian mengkhianati  Apollo. Ketika ketidaksetiaan Coronis disampaikan kepada Apollo oleh seekor burung hitam besar, Raven, maka Apollo menjadi sangat murka dan langsung membidik sebuah anak panah ke dada Coronis. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Coronis menyampaikan kepada Apollo bahwa dia sedang mengandung anaknya. Ketika jenasah Coronis ditempatkan di kuburan, Apollo, membuka jasad Coronis dan mengambil anaknya. Asclepius, yang kemudia dikatakan lahir melalu cara section cesarian (operasi sesar), lebih dikenal dengan kelahiran dengan cara Apollonian. Keluar dari perut ibu yang telah meninggal, Asclepius kemudian menjadi simbol terhadap kemampuan seorang tenaga dokter membawa kehidupan dari kematian. Apollo kemudian menyerahkan Asclepius kepada makhluk berbadan manusia, dan berkaki kuda yang dikenal dengan Chiron. Asclepius digambarkan sebagai seorang laki-laki yang selalu menggunakan jubah panjang, dengan bagian dada yang terbuka, dan memegang sebuah tongkat sucinya dengan seekor ular yang melingkar padanya.
         Beberapa mitos menyebutkan bahwa Aseculapius sendiri yang memilih simbol ular yang melingkari tongkat tersebut diduga terjadi ketika Asclepius sedang memeriksa pasien bernama Glaucos, yang dibunuh oleh Zeus melalu sengatan petir. Ketika sedang melakukan pemeriksaan, seekor ular masuk ke tempat pemeriksaan itu dan mengejutkan Asclepius. Secara spontan dia langsung membunuh ular tersebut. Asclepius kaget dengan munculnya seekor ular lain yang membawa beberapa helai daun dan menempatkan daun tersebut di mulut ular yang mati tadi, dan setelah itu ular itupun hidup lagi. Asclepius mengambil pelajaran dari ular tersebut yang menggunakan pengobatan herbal dan menggunakan herbal tadi kepada Glaucos yang sedang sakit itu, dan Glaucos kemudian menjadi sembuh. Dan sebagai tanda penghormatannya terhadap ular itu dengan melingkarinya ke tongkat kayu yang selalu digunakannya.  
            Cerita yang lain tentang ular yang melingkari sebuah tongkat dalam artikel yang ditulis oleh Keith Blaeyney, yang mengaitkan simbol ini terhadap praktek seorang tabib jaman Yunani kuno, yang melakukan pengeluaran seekor cacing Guinea (Dracunculus medinensis) dari kulit pasiennya, yang saat itu sangat mewabah, dengan menggunakan sebatang kayu kecil untuk mengeluarkan cacing tersebut dengan menempel dan pelilitkan cacing tersebut di batang kayu itu.
           Oleh badan kesehatan dunia, WHO, melalui sidang pertama, World Health Assembly pada tahun 1948, menetapkan lambang tongkat yang dililiti oleh seekor ular, dan dipatenkan sebagai lambang kesehatan melalui badan perdamaian dunia, PBB. Dan hingga saat ini, lambang tersebut tetap digunakan untuk mengenang Asclepius, sebagai dewa penyembuhan dan kesehatan.

Sumber :
  1. Chowdhury AR., Islam NAF., Akhtar AB. 2011. Which Should be the Medical Symbol – Single or Double Snake? A Historical Review [internet]. Volume No 1(1):29-36.
  2. WHO, 2013. About WHO: The WHO emblem, [online], http://www.who.int/about/licensing/emblem/en/, diakses tanggal 10 September 2013.
 (Olien)

Facebook Twitter Google+
Back To Top