Sejarah
Lambang Dunia Kesehatan
Ular, pada masa lalu merupakan simbol kebijaksanaan, kesehatan,
dan keabadian. Yang kemudian menjadi simbol yang memiliki kekuatan yang
besar dalam melawan penyakit karena kemampuan ular mengganti kulit setiap
tahunnya dan hal ini berkaitan dengan siklus hidup ular itu. Tongkat Asclepius
dengan seekor ular digunakan secara menetap dalam dunia kedokteran masuk dalam
sejarah Eropa, kecuali pada abad pertengahan, (abad ke 5 s.d 15 Masehi) ketika
Gereja Katolik melarang penggunaan simbol-simbol yang berkaitan dengan dewa
Yunani dan Romawi kuno. Namun, akhirnya pada abad ke 17, simbol tongkat dengan
seekor ular ini mulai diakui penggunaannya sebagai simbol dunia medis.
Sejarah Seekor ular yang mengelilingi tongkat :
Asclepius,
adalah anak dari dewa Apollo dan ibu seorang manusia Coronis (Apollo sendiri
adalah putra dari dewa Zeus, yang merupakan dewa kesejahteraan dan pengirim
wabah). Singkat cerita, menurut seorang penyair Romawi dalam puisinya : Ketika
Coronis sedang mengandung anak Apollo, Coronis jatuh cinta kepada seorang
laki-laki muda dan kemudian mengkhianati Apollo. Ketika ketidaksetiaan
Coronis disampaikan kepada Apollo oleh seekor burung hitam besar, Raven, maka
Apollo menjadi sangat murka dan langsung membidik sebuah anak panah ke dada
Coronis. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Coronis menyampaikan kepada
Apollo bahwa dia sedang mengandung anaknya. Ketika jenasah Coronis ditempatkan
di kuburan, Apollo, membuka jasad Coronis dan mengambil anaknya. Asclepius,
yang kemudia dikatakan lahir melalu cara section cesarian (operasi sesar),
lebih dikenal dengan kelahiran dengan cara Apollonian. Keluar dari perut ibu
yang telah meninggal, Asclepius kemudian menjadi simbol terhadap kemampuan
seorang tenaga dokter membawa kehidupan dari kematian. Apollo kemudian
menyerahkan Asclepius kepada makhluk berbadan manusia, dan berkaki kuda yang
dikenal dengan Chiron. Asclepius digambarkan sebagai seorang laki-laki yang
selalu menggunakan jubah panjang, dengan bagian dada yang terbuka, dan memegang
sebuah tongkat sucinya dengan seekor ular yang melingkar padanya.
Beberapa mitos
menyebutkan bahwa Aseculapius sendiri yang memilih simbol ular yang melingkari
tongkat tersebut diduga terjadi ketika Asclepius sedang memeriksa pasien
bernama Glaucos, yang dibunuh oleh Zeus melalu sengatan petir. Ketika sedang
melakukan pemeriksaan, seekor ular masuk ke tempat pemeriksaan itu dan
mengejutkan Asclepius. Secara spontan dia langsung membunuh ular tersebut.
Asclepius kaget dengan munculnya seekor ular lain yang membawa beberapa helai
daun dan menempatkan daun tersebut di mulut ular yang mati tadi, dan setelah
itu ular itupun hidup lagi. Asclepius mengambil pelajaran dari ular tersebut
yang menggunakan pengobatan herbal dan menggunakan herbal tadi kepada Glaucos
yang sedang sakit itu, dan Glaucos kemudian menjadi sembuh. Dan sebagai tanda
penghormatannya terhadap ular itu dengan melingkarinya ke tongkat kayu yang
selalu digunakannya.
Cerita yang lain tentang ular yang melingkari sebuah tongkat dalam artikel yang
ditulis oleh Keith Blaeyney, yang mengaitkan simbol ini terhadap praktek
seorang tabib jaman Yunani kuno, yang melakukan pengeluaran seekor cacing
Guinea (Dracunculus medinensis) dari kulit pasiennya, yang saat itu
sangat mewabah, dengan menggunakan sebatang kayu kecil untuk mengeluarkan
cacing tersebut dengan menempel dan pelilitkan cacing tersebut di batang kayu
itu.
Oleh
badan kesehatan dunia, WHO, melalui sidang pertama, World Health Assembly pada
tahun 1948, menetapkan lambang tongkat yang dililiti oleh seekor ular, dan
dipatenkan sebagai lambang kesehatan melalui badan perdamaian dunia, PBB. Dan
hingga saat ini, lambang tersebut tetap digunakan untuk mengenang Asclepius,
sebagai dewa penyembuhan dan kesehatan.
Sumber :
- Chowdhury AR., Islam NAF., Akhtar AB. 2011. Which Should be the Medical Symbol – Single or Double Snake? A Historical Review [internet]. Volume No 1(1):29-36.
- WHO, 2013. About WHO: The WHO emblem, [online], http://www.who.int/about/licensing/emblem/en/, diakses tanggal 10 September 2013.
(Olien)