PARASITOLOGI
Konsep dasar:
Pada dasarnya ilmu parasitologi adalah mempelajari mengenai “simbiosis”, terutama bentuk suatu organisme yang bersifat parasit. Dua organisme yang hidup bersama dan menguntungkan bagi salah satu atau kedua simbiont tersebut. Biasanya kedua simbiont adalah merupakan organisme yang berbeda spesies, tetapi juga dapat dari spesies yang sama.
Dari kehidupan yang simbiosis tersebut, dapat dikelompokkan dalam kategori yang berbeda menurut hubungan antara kedua simbiont tersebut. Sehingga ada beberapa jenis simbiosis tersebut yaitu:
Phoresis:
Adalah sistem simbiosis dimana satu simbiont membawa simbiont lainnya dan secara fisiologik mereka saling bergantung. Biasanya salah satu “phoront” lebih kecil dari lainnya. Misalnya : spora jamur menempel pada kaki lebah.
Mutualisme:
Adalah simbiosis yang saling menguntungkan, dimana organisme satu secara fisiologik bergantung pada organisme lainnya dimana satu organisme tidak dapat hidup terpisah dari organisme lainnya. Misalnya: Protozoa dan fauna yang hidup didalam usus rayap.
Commensalisme
Adalah simbiosis dimana salah satu organisme hidup dalam organisme lainnya tetapi tidak mempengaruhi secara fisiologik pada organisme yang ditempati (hospes), tetapi organisme tersebut tidak dapat hidup diluar hospes. Ada dua bentuk yaitu: ekto commensalisme (hidup diluar tubuh hospes) dan endocommensalisme (hidup didalam tubuh hospes). Misalnya: Entamoeba ginggivalis, hidup dalam mulut orang. Organisme tersebut memakan bakteri, sisa makanan, sel epitel yang mati, tetapi tidak menyebabkan sakit pada hospes. Organisme tersebut tidak dapat hidup ditempat lain.
Parasitisme
Organisme yang hidup di dalam hospes dan menyebabkan sakit pada hospes. Ada dua bentuk yaitu ektoparasit dan endoparasit.
Hospes/host/induk semang/inang
Hospes definitif:
Adalah hospes dimana parasit hidup dapat mencapai kedewasaan dan bereproduksi.
Hospes intermediate:
Adalah hospes dimana parasit hidup tidak mencapai kedewasaan (sebagian dari daur hidupnya).
Paratenik:
Parasit yang masuk dalam hospes, tetapi tidak berkembang dan tetap hidup dan dapat menginfeksi ke hospes difinitif (Dioctophyma renale).
Hospes spesifik:
Parasit dapat hidup dan berkembang biak hanya dalam satu atau dua hospes saja (Taenia solium).
Hospes reservoar:
Hewan yang secara normal terinfeksi parasit (tidak sakit), tetapi parasit tersebut dapat menginfeksi orang dan menimbulkan sakit.
HELMINTOLOGI
Class Ordo Famili Spesies Organ
Nematoda Ascaridata Ascaridae Ascaris lumbricoides Usus
Oxyurata Oxyuridae Enterobius vermiculatus Usus
Trichurata Trichuridae Trichuris trichura Gastro-intestinal
Filariata Onchocercidae Wucheria bancrofti Saluran limfe
Onchocerca volvulus Kulit
Loa- loa Sub cutaneus
mata
Dioctophymata Dioctophymati-dae Dioctophyma renale ginjal
Rhabditata Rhabdiasidae Strongyloides stercorales Paru, intestinal
Strongylata ancylostomidae Strongyloides spp Usus, paru
Ancylostoma duodenale Usus, paru
Trematoda Strigeata Schistosomati-dae Schistosoma haematobium Vena vesica urinaria
S. mansoni Vena porta hepatis, usus besar
S. japonicum Usus kecil
Echinostomata Echinostomati-dae Echinostoma revolutum Interstitial
Plagiorchiata Troglotremati-dae Paragonimus westermanii Paru, otak dan viscera
Opisthorchiata Opisthorchii-dae Clonorchis sinensis Hati
Cestoda Pseudophylli-dea Diphyllobotrii-dae Diphylobotrium latum
Cyclophylidea Taeniidae Taeniarhynchus saginatus (dewasa); Cysticercosis bovis
(larva) Usus manusia
Daging sapi
Taenia solium
(dewasa)
Cysticercus cellulosae
(larva) Usus manusia
Daging babi
Echinococcus granulosus (dewasa)
Hydatidosis (cysta)