Blog Seputar Cara Menghilangkan Jerawat, Cara Menghilangkan Bekas Jerawat, Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami, Cara Menghilangkan Komedo, Cara Memutihkan Wajah ,Cara Memutihkan Kulit, Cara Memutihkan Gigi, Cara Manfaat Daun Sirsak , Artikel Kesehatan , Makalah Kesehatan, Tips Kesehataan, Skripsi Kesehatan, manfaat dan Khasiat Daun, contoh surat.Contoh makalah

MAKALAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN | SIK dalam Manajemen Kesehatan

Advertisement
Advertisement
MAKALAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Sebagai syarat untuk nilai UTS mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA










Disusun Oleh:
Febi Jihadi
Indra Helmy
Syahrur Ridho
Ella
Safira Azzahra
Tri Mahartri


Tentang Sistem Informasi Kesehatan

A.     Definisi Sistem Informasi Kesehatan
1.  Sistem :
Sekumpulan komponen yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan.
2.  Sistem Informasi :
Sekumpulan komponen yang bekerja sama untuk menghasilkan suatu informasi fakta (data).
3.  Sistem Informasi Kesehatan
Sekumpulan komponen yang bekerja sama menghasilkan informasi (fakta/data) untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan.

B.     Tujuan Sistem Informasi Kesehatan
1.    Meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan
2.    Mengetahui tingkat status kesehatan masyarakat
3.    Sebagai dasar evidence based bagi sistem kesehatan
4.    Sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan dalam manajemen kesehatan

C.    Visi dan Misi Departemen Kesehatan
1.  Meningkatkan surveilans, monitoring dan sistem informasi kesehatan
2.  Berfungsinya evidence based dalam seluruh sistem informasi kesehatan di Indonesia
3.  Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia



D.    Sistem Kesehatan dan Subsistem Pendukung


E.     SIK dalam Manajemen Kesehatan



F.     Kebijakan dalam SIK

 G.    Pengembangan SIKNAS Online







H.    Pemanfaatan SIKNAS Online
1.  Komunikasi Data Terintegrasi (sudah dimulai tahun 2007), yaitu arus tukar-menukar data antar unit kesehatan (khususnya antara Daerah dan Pusat), yang mencakup semua data esensial yang diperlukan untuk manajemen kesehatan (data kegiatan puskesmas, kegiatan rumah sakit, kegiatan sarana kesehatan lain, termasuk data keuangannya, tenaga kesehatannya, obatnya, perbekalan farmasinya, dan sumber daya lainnya), data perkembangan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal, dan data perkembangan pelaksanaan Desa Siaga.
2.  Informasi Eksekutif (sudah dimulai tahun 2007), yaitu sarana tukar-menukar informasi antar pimpinan kesehatan (Pusat dan Daerah) dalam upaya memecahkan masalah-masalah yang dijumpai dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan, secara cepat dan tepat.
3.  Telekomunikasi & Teleconference (sudah dimulai tahun 2007), yaitu pemanfaatan jaringan komputer online untuk komunikasi suara (Voice over Internet Protocol-VoIP) dan rapat jarak jauh antar pejabat Pusat, dan antara Pejabat-pejabat Pusat dengan Pejabat-pejabat Daerah, dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan.
4.  Distance Learning (akan dimulai tahun 2008), yaitu penyelenggarakan pendidikan dan pelatihan jarak jauh, khususnya untuk petugas-petugas kesehatan di sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Rumah Sakit, dan lain-lain).
5.   Digital Library Service (akan dimulai tahun 2008),yaitu pengembangan kerjasama antar unit perpustakaan dan dokumentasi di bidang kesehatan (intranet dan internet) untuk meningkatkan pelayanan informasi kepada masyarakat, baik yang berupa literature/hasil-hasil penelitian maupun media promosi kesehatan.
6.   Telemedicine (akan dimulai tahun 2009), yaitu pengembangan rujukan dan diagnosis serta terapi jarak jauh, dan aplikasi-aplikasi lain di bidang kedokteran.
7.   Web based Networking (akan dimulai tahun 2009), yaitu pengembangan jaringan situs di internet dan pemanfaatan jaringan tersebut untuk berbagai keperluan seperti lelang melalui internet.

I.       Kedudukan Puskesmas dan Dinkes dalam SIK
a.    Kedudukan Puskesmas dalam sistem kesehatan Kabupaten
1.    Kedudukan dalam bidang administrasi :
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota dan bertanggung jawab langsung baik teknis maupun administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


2.    Kedudukan dalam jenjang sistem rujukan pelayanan kesehatan:
Pada urutan tingkat pelayanan kesehatan dalam sistem rujukan, Puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas pelayanan kesehatan pertama.
b.    Kedudukan dalam sistem kesehatan secara nasional
Puskesmas berkedudukan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan nasional.
c.    Kedudukan dalam sistem pembangunan nasional
Puskesmas berkedudukan sebagai salah satu unsur pembangunan dalam bidang kesehatan yang terdepan dan yang pada dasarnya saling tergantung satu dengan lainnya dengan unsur pembangunan sektor terkait di tingkat kecamatan.
d.    SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas)
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang berlaku hingga saat ini adalah merujuk pada Keputuasn Dirjen Binkesmas No. 590/BM/DJ/INFO/V/96 (Departemen Kesehatan RI, 1998). Ada 2 jenis pencatatan kegiatan Puskesmas, yaitu :
1.    Pencatatan di dalam gedung Puskesmas
Pencatatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan Kartu Tanda Pengenal Keluarga (KTPK), Kartu Status Perorangan dan beberapa Buku Register.
2.    Pencatatan di luar gedung Puskesmas
Pencatatan di luar gedung Puskesmas menggunakan beberapa Buku Register.
3.    Laporan harian untuk melaporkan kejadian luar biasa penyakit tertentu.
4.    Laporan mingguan untuk melaporkan kegiatan penyakit yang sedang ditanggulangi
5.    Laporan bulanan untuk melaporkan kegiatan rutin progam.
6.    Bulanan
a.    Formulir LB 1 untuk data kesakitan
b.    Formulir LB 2 untuk Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)
c.    Formulir LB 3 untuk data Gizi, KIA, Imunisasi dan Pengamatan Penyakit Menular
d.    Formulir LB 4 untuk data kegiatan Puskesmas
7.    Tahunan
a.   Formulir LT-1 untuk data dasar Puskesmas
b.  Formulir LT-2 untuk data kepegawaian Puskesmas termasuk Bidan di desa
c.   Formulir LT-3 untuk data peralatan Puskesmas termasuk Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
8.    Laporan Puskesmas Sentinel
a.    Puskesmas-puskesmas yang telah ditetapkan untuk pemantauan program tertentu selain mengirimkan laporan seperti yang telah disebutkan diatas, juga mengirimkan laporan sentinel seperti :
b.    LB1S untuk data penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan Penyakit Diare,
c.    LB2S untuk data KIA, Gizi, ISPA dan Penyakit Akibat Kerja
9.    Laporan khusus yang tidak termasuk dalam SP2TP
a.    SP2TP tidak mencakup data Kejadian Luar Biasa (KLB) dan wabah serta laporan Keluarga Berencana (KB).
b.    KLB dan Wabah dilaporkan tersendiri sesuai dengan SK Dirjen PPM & PLP No. 451-I/PD.03.04.IS/1991 tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan KLB.
c.    Laporan Keluarga Berencana ditetapkan bersama oleh Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Kepala BKKBN.
e.    Sistem Pelaporan Rumah Sakit
RL1
Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit
RL2a
Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap
RL2b
Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan
RL2a1
Data Keadaan Morbiditas Rawat Inap Surveilans Terpadu RS
RL2b1
Data Keadaan Morbiditas Rawat Jalan Surveilans Terpadu RS
RL2c
Data Status Imunisasi
RL2.1, RL2.2, RL2.3
Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Umum
Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Obstetri
Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Perinatal
RL3
Data Dasar Rumah Sakit
RL4
Data Keadaan Ketenagaan Rumah Sakit
RL4a
Data Individual Ketenagaan RL4a
RL5
Data peralatan Medik Rumah Sakit
RL6
Data Infeksi Nosokomial Rumah Sakit
Sumber: http://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/sistem_informasi_kesehatan_new.ppt.


Facebook Twitter Google+
Back To Top