Perkembangan Wanita dan Permasalahan Kesehatan Reproduksi
Menjadi
seorang wanita adalah sebuah anugerah alam. Manusia yang kompleks dengan
beragam sifat serta kelakuannya, bermula dari sebuah sel telur yang dibuahi sel
sperma, yang kemudian berkembang di dalam rahim wanita menjadi bayi yang siap
meneruskan sejarah manusia.
Setiap
bulan terdapat 12 sampai 30 sel telur yang berkembang lebih lanjut. Satu di
antaranya yang berhasil matang mendahului yang lain, dikeluarkan dari indung
telur dan siap untuk dibuahi. Kadang-kadang lebih dari satu sel telur yang
berhasil ke luar dari indung telur secara bersamaan. Setelah tidak ada lagi
persediaan sel-sel telur yang harus dikembangkan, fungsi seorang wanita sebagai
alat reproduksi pun berakhir, dan ia menjalani masa menopause. Sedangkan sel
sperma terus-menerus dibentuk sejak masa remaja seorang pria hingga usianya
lanjut.
Usia
dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun, sering dihubungkan dengan masa
subur, karena pada usia ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi. Inilah usia
produktif dalam menapak karir yang penuh kesibukan di luar rumah. Di usia ini
wanita harus lebih memperhatikan kondisi tubuhnya agar selalu dalam kondisi
prima, sehingga jika terjadi kehamilan dapat berjalan dengan lancar, dan bayi
yang dilahirkan pun sehat.
Masa
Dewasa Tua, usia sekitar 40 sampai 60 tahun merupakan masa krisis bagi wanita
pada umumnya. Pada usia ini wanita sedang mencapai puncak karirnya, dan justru
pada masa itu ia akan mengalami menopause (usia 45 sampai 55 tahun). Produksi
hormon wanita (estrogen dan progesteron) menurun. Akibatnya, haid menjadi tidak
teratur, dan akhirnya terhenti sama sekali. Namun wanita masih bisa hamil
sampai saat menopause muncul, walaupun penuh dengan risiko dan perlu perawatan
khusus.
Saat
menopause wanita mengalami beberapa masalah antara lain : Wajah terasa panas
dan kemerahan (hot flushes ) Vagina kering, Suasana hati yang berubah-ubah.
Beberapa mungkin hanya mengalami gejala menopause ringan, tetapi sebagian
lainnya dapat mengalami gejala yang berat dan sangat mengganggu. Osteoporosis
(pengeroposan tulang) ada hubungannya dengan penurunan hormon estrogen yang
terjadi pada masa menopause. Begitu pula risiko penyakit jantung bagi wanita
pasca menopause akan meningkat, karena menurunnya produksi estrogen yang
berfungsi sebagai pelindung jantung.
Lansia
adalah setelah mencapai usia 60 tahun. Inilah masa yang paling rentan diserang
berbagai penyakit degeneratif dan penyakit berat lainnya. Sangat penting bagi
wanita untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya secara teratur. Prioritas
utamanya adalah menjaga agar tubuh tetap sehat dengan mengatur pola makan yang
benar, dan minum suplemen yang dibutuhkan tubuh. Selain itu olahraga ringan dan
tetap aktif secara intelektual.