Gejala dan Pengobatan Andropause - kali ini Admin berbagi Artikel Kesehatan Gejala dan Pengobatan Andropause dan sebelumnya telah terbahas Anak Pun Terkena Diabetes Kenali berbeda persis, dalam
kehidupannya, kaum lelaki pula bakal mengalami sebuah gejala yg serupa seperti
menopause terhadap wanita. Gejala yg dinamakan andropause itu dipengaruhi oleh
proses menua. Dampaknya tidak cuma terhadap fisik & psikis saja, tetapi
pula terhadap fungsi seksual cowok. Biarpun begitu, andropause masihlah bias
diantisipasi utk meminimalkan keluhannya, terutama sejak umur belia.
Sebenarnya, andropause itu cuma istilah. Andro berarti laki laki & pause
berarti berakhir.
Pengobatan Andropause |
Apa yg berlangsung sebenarnya tak persis seperti menopause, penghentian
fungsi gonad (ovarium/testis). Bila terhadap wanita tak lagi menstruasi.
Terhadap cowok tak berlangsung penghentian fungsi tersebut, cuma penurunan.
Menurut ahli urologi dari Sektor Urologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,
Fakultas
Kedokteran Kampus Indonesia, Dr dr Akmal Taher yg sempat meneliti
berkenaan andropause terhadap th 2001, andropause yakni sindroma klinik yg
ditandai dgn perubahan fisik & emosional yg dihubungkan dgn menurunnya
kadar hormon, seperti hormon pertumbuhan, & khususnya hormon testosteron
dalam fokus yg bermakna. Dgn begitu, fungsi seksual ataupun fertilitas
(kesuburan) tak mogok sama sekali terhadap pria yg mengalami gejala andropause,
tetapi berjalan penurunan dengan cara bertahap. "Dari penelitian ketahuan
bahwa gejala andropause sejak mulai bisa berlangsung kepada cowok diwaktu
memasuki umur 40 th. Penurunan kadar testosteronnya berlangsung bertahap,
bertahun-tahun, seiring dgn umur yg konsisten menua," kata Akmal. Kadar
testosteron yg menurun tersebut menyebabkan keadaan fisik & performa
seksual pria perlahan merosot. Aspek itu hasilnya diikuti serta bersama keluhan
psikis, meskipun tak khas. Gejala fisik, contohnya, gampang letih & ngantuk
berlebihan, rasa sakit atau kaku terhadap otot, persendian & tulang, penis
mengecil, penurunan tenaga & kebolehan otot, pertumbuhan janggut &
kumis menyusut, penurunan frekuensi ereksi pagi hri, sampai menurunnya gairah
seksual.
"Laki-laki jadi enteng beram, depresi, gugup, tegang, gelisah,
susah tidur, serta merasa tertekan," tambah Akmal. Dirinya meneliti 501
responden cowok dari umur 40 thn ke atas, lewat Aging Males Symptoms (AMS),
didapati 71 % mengeluhkan gejala andropause, bersama bermacam derajat
keparahan. Sementara kepada 105 responden laki laki yg berumur di bawah 40 th
cuma ditemui gejala andropause se besar tiga % dgn derajat ringan.
"Dari 71 prosen yg mengeluhkan gejala andropause, sejumlah
duapertiga merasa hal tersebut masalah. Sedangkan sepertiganya merasa gejala
itu bukan masalah dalam hidup mereka. Lagipula, memang lah, bagi orang-orang
terhadap umur lanjut, kehidupan seksual tak lagi terlampaui esensial,"
kata Akmal.
Oleh sebab cowok tak haid seperti wanita yg haidnya tiba-tiba berakhir,
gejala tersebut kadangkala dianggap biasa seiring dgn proses bertambah sepuh.
Keluhan gejala andropause tersebut sanggup diverifikasi bersama mengukur kadar
hormone testosteron dalam darah seseorang laki laki. Seandainya benar-benar
ditemukan berjalan penurunan, kecurigaan terjadinya andropause bisa dikatakan
lebih akurat. Dapat namun, bagaimanapun gejala-gejala andropause tersebut
bukanlah gejala yg spesifik. Satu Orang pria mungkin saja mengeluh gejala
begitu, tapi sesudah diperiksa kadar testosteronnya tak berlangsung
penurunan. mungkin keluhannya indikasi dari sebuah kendala kesehatan
lainnya. Sekian Banyak peneliti kerapkali lebih condong menyatakan andropause
juga sebagai Partial Androgen Deficiency in Aging Male (PADAM) atau Androgen
Decline in Aging Male (ADAM). Dalam kurun 15 thn terakhir andropause makin
hangat dibicarakan di dunia kedokteran. Lebih-lebih masyarakat berumur lanjut
didunia sudah berlipat ganda. Diperkirakan kepada th 2000-2050 proporsi
masyarakat yg berumur lebih dari 60 thn & 80 thn dapat meningkat
masingmasing jadi dua kali lipat & empat kali lipat.
Testoteron yg diproduksi dalam badan cuma satu prosen dalam plasma yg
berbentuk bebas. Sebahagian yang lain berikatan kuat bersama protein Seks
Hormone Binding Globulin (SHBG). Tapi, testosteron baru bisa berfungsi jikalau
berada dalam wujud bebas atau berikatan bersama albumin. Testosteron begitu
dinamakan yang merupakan bioavailable testosterone. Seiring bersama makin
tuanya seseorang lelaki, kadar keseluruhan testosteron menurun. Sebuah
penelitian menyebutkan penurunan kadar keseluruhan testosteron se besar 3,2 nanogram/desiliter
per th tiap-tiap individu. Disaat berumur kira kira 20 thn, laki laki mempunyai
fokus testosterone teratas dalam darah, ialah 800-1.200 nanogram/desiliter.
Fokus itu bersi kukuh seputar 10-20 thn saja.
Bersama makin bertambahnya umur, kadar SHBG di dalam badan tetap
meningkat maka penurunan kadar testosteron bebas makin tajam di bandingkan
bersama jumlah totalnya. Kepada umur 80 th, contohnya, fokus testosteron dalam
badan menurun jadi seputar 60 prosen dari jumlah kepada dikala seseorang laki
laki berumur 20-50 thn.
Menurut Akmal, faktor-faktor yg sanggup memicu derajat keparahan gejala
andropause ialah penyakit kardiovaskular & obesitas. Di Mana obesitas bisa
menyebabkan penekanan terhadap jumlah testosteron. selama ini laki laki yg
mengeluhkan gejala andropause bisa menjalani terapi hormon, ialah bersama
pemberian hormon testosteron. Tetapi, sebelum memutuskan pemberian terapi
hormon, butuh dijamin pasien tak mengidap kanker prostat.
Biarpun pemberian hormon testosteron sampai kini tak mengakibatkan
kanker prostat, namun jikasudah mengidap kanker prostat, pemberian hormon akan
memicu pertumbuhan kanker tersebut. Pemberian terapi hormon akan dilakukan dgn
bermacam macam kiat, baik lewat suntikan, dgn meminum tablet, implant (susuk),
maupun bersama memakai semacam koyo. Terapi tersebut harus dijalani kurun waktu
tertentu, tergantung keadaan tiap-tiap individu.
Jikalau keadaan pasien membaik, dosis pemberian hormon sanggup
dikurangi dengan cara bertahap. "Sejauh ini pasien yg menjalani terapi
tersebut mengalami perbaikan keadaan yg signifikan. Libido meningkat & ada
penguatan otot," kata Akmal. Adakah trick buat mengantisipasi keluhan
andropause? Jawaban yg diberikan Akmal nyatanya amat klasik, ialah sejak belia
menjalani hidup sehat & teratur berolahraga. Gaya hidup sehat &
berolahraga setidaknya dapat meminimalkan gejala andropause, seiring
bertambahnya umur.
"Laki-laki yg teratur berolahraga kadar testosteronnya terhadap
umur sepuh dapat lebih terjaga. Bahkan, ga ada bedanya seperti cowok dgn umur
sama yg menjalani terapi hormon.
Biarpun begitu, tidak sedikit yg meyakini bahwa andropause, perlahan
tapi tentu, dgn diferensiasi derajatnya, yaitu keniscayaan bagi lelaki.
Nah.ituh lah artikel Kesehatan yang dapat admin sampaikan semoga bermanfaat dan menambah wawasan Sahabat Semua Terimakasih