BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Psikologi Kesehatan dikembangkan untuk
memahami pengaruh psikologis terhadap bagaimana seseorang menjaga dirinya
agar tetap sehat, dan mengapa mereka menjadi sakit dan untuk menjelaskan apa
yang mereka lakukan saat mereka jatuh sakit. Selain mempelajari hal-hal
tersebut di atas, psikologi kesehatan mempromosikan intervensi untuk membantu
orang agar tetap sehat dan juga mengatasi kesakitan yang dideritanya.
Psikologi kesehatan tidak mendefinisikan
sehat sebagai tidak sakit. Sehat dilihat sebagai pencapaian yang melibatkan
keseimbangan antara kesejahteraan fisik, mental dan sosial. Psikologi kesehatan
mempelajari seleruh aspek kesehatan dan sakit sepanjang rentang hidup.
Psikologi kesehatan fokus pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, seperti
bagaimana mendorong anak mengembangkan kebiasaan hidup sehat, bagaimana
meningkatkan aktivitas fisik, dan bagaimana merancang suatu kampanye yang dapat
mendorong orang lain memperbaiki pola makannya, maupun kesehatan mental remaja.
Dimana kita ketahui, remaja terkadang
melakukan tindakan-tindakan yang tidak realistis, bahkan cenderung melarikan
diri dari tanggung jawabnya. Perilaku mengalihkan masalah yang dihadapi dan
mengkonsumsi minuman beralkohol banyak dilakukan oleh kelompok remaja, bahkan
sampai mencapai tingkat ketergantungan penyalahgunaan obat terlarang dan zat
adiktif.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
- Upaya apa yang dilakukakn orang tua untuk menanam cara hidup sehat bagi remaja?
- Bagaimana upaya untuk mendorong anak atau remaja untuk mengembangkan cara hidup sehat?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PSIKOLOGI KESEHATAN
Seperti
yang kita lihat pada pembahasan diatas, renovasi-renovasi di dalam
pendekatan-pendekatan memiliki reaksi yang keras terhadap disiplin psikologi
sendiri. Karena adanya minat terhadap bidang baru ini, suatu disiplin ilmu baru
muncul. Definisi psikologi kesehatan mencakup definisi sebagai berikut :
1.
|
Psikologi
kesehatan menyangkut bagian khusus dari bidang ilmiah psikologi yang
memfokuskan pada studi perilaku yang memiliki kaitan dengan kesehatan dan
penerapan dari kesehatan ini.
|
2.
|
Penekanan
pada peran perilaku yang normal di dalam mempromosikan kesehatan (promosi
kesehatan dan pencegahan dasar) pada level mikro, meso dan makro dan
menyembuhkan penyimpangan kesehatan.
|
3.
|
Banyak
bidang psikologi yang berbeda dapat memberikan sumbangan kepada bidang
psikologi kesehatan.
|
B. POLA Kepribadian
Menurut teori psikoanalitik Sigmund
Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen. Ketiga unsur kepribadian itu
dikenal sebagai id, ego dan superego yang bekerja sama untuk menciptakan
perilaku manusia yang kompleks.
1. Id
Id adalah satu-satunya komponen
kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan
termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber
segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian.
Id didorong oleh prinsip kesenangan,
yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan
kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan
negara atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar
atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat
penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi.
Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id
terpenuhi.
Namun, segera memuaskan kebutuhan ini
tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya
oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang
kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri.
Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima.
Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh
prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra
mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
2. Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang
bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego
berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam
cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar,
prasadar, dan tidak sadar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip
realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang
realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat
dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan
impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda
kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam
waktu yang tepat dan tempat.
Ego juga pelepasan ketegangan yang
diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana
ego mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran
mental yang diciptakan oleh proses primer id’s.
3. Superego
Komponen terakhir untuk mengembangkan
kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung
semua standar internalisasi moral dan cita-cita menyempurnakan dan membudayakan
perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima
mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat tindakan ego atas standar idealis
lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir dalam sadar,
prasadar dan tidak sadar.yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat
– kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.
Ada dua bagian superego:
Yang ideal ego mencakup aturan dan
standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui
oleh figur otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini
menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi.
Hati nurani mencakup informasi tentang
hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering
dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan
penyesalan. Superego bertindak untuk
C. Emosi & Depresi
Kata emosi berasal dari bahasa
latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan
bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel
Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas,
suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk
bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.
Biasanya emosi merupakan
reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh
emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara
fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku
menangis.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis
dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam
kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti
meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia.
(Prawitasari,1995)
Pengertian Emosi
Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam
emosi, antara lain Descrates. Menurut Descrates, emosi terbagi atas
: Desire (hasrat), hate (benci), Sorrow (sedih/duka), Wonder (heran), Love
(cinta) dan Joy (kegembiraan). Sedangkan JB Watson mengemukakan tiga macam
emosi, yaitu : fear (ketakutan), Rage(kemarahan), Love (cinta).
Daniel Goleman (2002 : 411)
mengemukakan beberapa macam emosi yang tidak berbeda jauh dengan
kedua tokoh di atas, yaitu :
a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
b. Kesedihan : pedih, sedih, muram,
suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa
c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, idak tenang, ngeri
c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, idak tenang, ngeri
d. Kenikmatan : bahagia, gembira,
riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, dan kemesraan
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, dan kemesraan
f. Terkejut : terkesiap, terkejut
g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual,
tidak suka
h. malu : malu hati, kesal Seperti yang
telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut Goleman pada dasarnya adalah
dorongan untuk bertindak. Jadi berbagai macam emosi itu mendorong individu
untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada.
Dalam the Nicomachea Ethics pembahasan Aristoteles
secara filsafat tentang kebajikan, karakter dan hidup yang benar, tantangannya
adalah menguasai kehidupan emosional kita dengan kecerdasan. Nafsu, apabila
dilatih dengan baik akan memiliki kebijaksanaan; nafsu membimbing pemikiran,
nilai, dan kelangsungan hidup kita. Tetapi, nafsu dapat dengan mudah menjadi
tak terkendalikan, dan hal itu seringkali terjadi. Menurut Aristoteles,
masalahnya bukanlah mengenai emosionalitas, melainkan mengenai keselarasan
antara emosi dan cara mengekspresikan (Goleman, 2002 : xvi).
Menurut Mayer (Goleman, 2002 : 65)
orang cenderung menganut gaya-gaya khas dalam menangani dan mengatasi emosi
mereka, yaitu : sadar diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah. Dengan
melihat keadaan itu maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan
emosional agar menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang
di jalani menjadi sia-sia.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa Pengertian Emosi adalah suatu perasaan (afek) yang
mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik
yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.
Depresi adalah masalah yang dialami
banyak orang pada berbagai usia dan kelas sosial. Jumlah penderita depresi
wanita dua kali lebih banyak dari pria, tetapi pria lebih berkecenderungan
bunuh diri. Di Amerika Serikat, 17% orang pernah terkena depresi pada suatu
saat dalam hidup mereka, dengan jumlah penderita saat ini lebih dari 19 juta
orang.
Depresi dapat disebabkan oleh berbagai hal
seperti peristiwa besar dalam hidup (perceraian, kematian orang yang dicintai,
pindah tempat tinggal, kehilangan pekerjaan dll), terkena penyakit berat, serta
dampak obat-obatan dan narkoba.
Sebagai penyakit serius yang
mempengaruhi jiwa dan badan kita, depresi tidak boleh dianggap remeh. Penderita
depresi berusia lanjut rawan terkena kepikunan, mudah bingung dan bahkan
kematian karena serangan jantung. Namun demikian, kabar baiknya adalah bahwa
depresi dapat dikelola dengan baik bila Anda tahu tanda-tandanya.
Menurut Institut Kesehatan Jiwa Amerika
Serikat (NIMH), gejala dan tanda umum depresi adalah sebagai berikut:
- Rasa sedih, cemas, atau hampa yang terus-menerus
- Rasa putus asa dan pesimis
- Rasa bersalah, tidak berharga dan tidak berdaya
- Kehilangan minat atau kesenangan atas hobi atau aktivitas yang sebelumnya disukai, termasuk seks
- Energi lemah, kelelahan, menjadi lamban
- Sulit berkonsentrasi, mengingat, memutuskan
- Sulit tidur (insomnia) atau tidur berlebihan (hipersomnia)
- Sulit makan atau rakus makan (menjadi kurus atau kegemukan)
- Tidak tenang dan gampang tersinggung
- Gejala penyakit fisik yang tidak hilang dengan pengobatan seperti sakit kepala, masalah pencernaan (sulit buang air, diare, dll) dan nyeri kronis.
- Berpikir ingin mati atau bunuh diri
- Terkadang, merasa berat di tangan dan kaki
- Bila Anda mengalami beberapa gejala di atas yang sudah mengganggu hidup Anda, konsultasikan dengan dokter. Dia mungkin dapat mencari tahu apakah Anda sudah terkena depresi dan memberikan solusi untuk penanganannya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Psikologi kesehatan fokus pada
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, seperti bagaimana mendorong anak mengembangkan
kebiasaan hidup sehat, bagaimana meningkatkan aktivitas fisik, dan bagaimana
merancang suatu kampanye yang dapat mendorong orang lain memperbaiki pola
makannya. Maupun kesehatan mental remaja. Remaja yang salah penyesuaian dirinya
terkadang melakukan tindakan-tindakan yang tidak realistis, bahkan cenderung
melarikan diri dari tanggung jawabnya. Perilaku mengalihkan masalah yang
dihadapi dengan mengkonsumsi minuman beralkohol banyak dilakukan oleh kelompok
remaja, bahkan sampai mencapai tingkat ketergantungan penyalahgunaan obat
terlarang dan zat adiktif.
Pertumbuhan dan perkembangan yang
terjadi selama masa remaja tidak selalu dapat tertangani secara baik. Oleh
karena itu ada perlunya pengawasan dari orang tua serta bimbingan dan dorongan
untuk memikul tanggung jawab, mengambil keputusan, dan merencanakan masa
depannya. Namun, proses pemahaman ini tidak terjadi secara cepat, perlu
kesabaran dan ketulusan orangtua di dalam membimbing dan mengarahkan anak
remajanya. Menurut pakar Psikologi strategi menghormati kecenderungannya untuk
bebas merdeka tanpa mengabaikan perhatian orangtua kepada mereka. Strategi ini
selain dapat menciptakan iklim kepercayaan antara orangtua dan anak, dapat juga
mengajarkan adaptasi atau penyesuaian diri yang sehat pada remaja. Hal ini
sangat membantu perkembangan, kematangan, dan keseimbangan jiwa remaja.
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
dapat bersifat membangun bagi pembaca pada umumnya. Dan penulis juga menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Daftar Pustaka
http://ompalembaja.blogspot.com
www.google.com
www.edu.com
https://triagus3800.wordpress.com/.
antiilabiositisxiv.blogspot.com/2012/
nienkrosidah.blogspot.com/.