MAKALAHSISTEM INFORMASI PELAYANANKESEHATAN IBU DAN BAYI DI PUSKESMAS
Abstrak
Kegiatan
sistem informasi berbasis komputer pada pelayanan kesehatan ibu dan bayi di
Puskesmas terdapat permasalahan yaitu berupa masukan (input) melalui
kegiatan pengumpulan data yang dicatat dalam lebih dari satu register dan pada proses
belum menggunakan manajemen basis data serta luaran (output) berupa
informasi laporan bulanan yang dilaporkan tidak tepat waktu.
Tujuan
mengembangkan sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi di Puskesmas
untuk mendukung evaluasi program KIA di Puskesmas. Setiap tahapan dalam
metodologi pengembangan sistem yaitu sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan
bayi yang dapat digunakan untuk mendukung evaluasi program Kesehatan ibu dan anak
di Puskesmas. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas informasi
sebelum dan sesudah pengembangan sistem inforrmasi.
Sistem
informasi yang dikembangkan, mampu mengatasi permasalahan yang berhubungan
dengan kualitas informasi sistem meliputi : ketersediaan data dan informasi,
kesesuaian informasi, ketepatan waktu pelaporan, dan keakuratan informasi.
Aplikasi program sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang telah
dikembangkan dengan memaksimalkan penggunaan Local Area Network (LAN) dan
pemanfaatannya di Puskesmas seluruh Kabupaten karena program tersebut disiapkan
untuk multi user dan berbasis web.
Kata Kunci:
Sistem Informasi, Program KIA
A.
LATAR
BELAKANG
Tujuan
Program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan
derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan
anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan
kualitas manusia seutuhnya. Untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan
dilakukan evaluasi. Salah satu tujuan dari evaluasi Program KIA adalah untuk
memantau perkembangan pelayanan KIA di tempat pelayanan.
Evaluasi
hasil program KIA di Puskesmas dilakukan berdasarkan laporan bulanan KIA, kelahiran
dan kematian per desa, penemuan kasus BBLR per desa, penemuan kasus tetanus
neonatorum per desa, kematian ibu, register kematian perinatal (0-7) hari,
rekapitulasi pelacakan kematian neonatal, Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA
indikator ibu, PWS KIA indikator anak serta laporan bulanan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) KIA. Laporan bulanan KIA untuk memantau kegiatan kesehatan ibu
dan bayi disuatu wilayah Puskesmas, Laporan kelahiran dan kematian per desa
untuk memantau perkembangan kelahiran dan kematian neonatal dimasing-masing
desa dalam suatu wilayah. Laporan penemuan kasus BBLR dan laporan penemuan
kasus tetanus neonatorum per desa digunakan memantau kasus BBLR dan tetanus
neonatorum di wilayah desa.
Kesulitan
evaluasi Program KIA sangat berkaitan dengan fungsi manajemen dalam hal
monitoring dan evaluasi. Manajemen pelayanan kesehatan di seluruh tingkat
fasilitas pelayanan memerlukan informasi yang adekuat sehingga bisa melakukan
fungsi manajemennya, dimana salah satu fungsi tersebut adalah monitoring dan
evaluasi. Kegiatan ini bergantung pada sistem informasi yang berjalan dimana
salah satu aktifitas sistem tersebut adalah pencatatan dan pelaporan. Sistem
monitoring dan evaluasi adalah factor yang sangat penting dalam pelaksanaan
fungsi manajemen untuk memantau jalannya pelayanan kesehatan.
Berdasarkan
permasalahan tersebut diketahui bahwa data dan informasi yang di himpun dan
dicatat oleh bidan masih manual yang berakibat laporan yang dibuat terlambat
dan tidak akurat serta belum adanya basis data mengakibatkan sulitnya mencari
data yang dibutuhkan terutama untuk kebutuhan evaluasi kegiatan program di
Puskesmas meliputi ketersediaan data dan informasi yang relevan sesuai
kebutuhan organisasi.
B. KAJIAN LITERATUR
1. Program Kesehatan Ibu dan Anak
a. Pengertian Program KIA merupakan Upaya Kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu meneteki, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
b. Tujuan Program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi
ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan
anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan
landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
c. Tujuan khusus program KIA
adalah :
1) Meningkatnya kemampuan ibu
(pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan diri
dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat
guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban
10 keluarga, Posyandu dan sebagainya.
2) Meningkatnya upaya pembinaan
kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di
dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga,
Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau
TK.
3) Meningkatnya jangkauan
pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, dan ibu meneteki.
4) Meningkatnya mutu pelayanan
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu meneteki, bayi
dan anak balita.
5) Meningkatnya kemampuan dan
peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya untuk
mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah,
terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
- Sistem Informasi Puskesmas
Pada Manajemen di tingkat Puskesmas dalam rangka terselenggaranya
berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat perlu
ditunjang dengan manajemen Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematis untuk menghasilkan luaran
Puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan yang sistematis
dilaksanakan oleh Puskesmas dengan memperhatikan fungsi-fungsi manajemen. Pada
tahapan fungsi pelaksanaan dan pengendalian dilakukan kegiatan pemantauan yaitu
suatu penyelenggaraan kegiatan yang harus diikuti secara berkala. Salah satu
kegiatan adalah telaahan internal yaitu telaahan bulanan terhadap
penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai oleh Puskesmas. dibandingkan
dengan rencana dan standar pelayanan. Data yang dipergunakan diambil dari
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas atau SIMPUS yang berlaku. Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen Puskesmas
dalam mencapai sasaran kegiatannya.
Sumber informasi dari SIMPUS adalah :
1. Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas atau SP2TP terdiri dari catatan dari kartu
individu, rekam kesehatan keluarga dan buku register, laporan bulanan, laporan
tahunan dan KLB.
2. Survei lapangan
3. Laporan lintas sektor
4. Laporan sarana kesehatan swasta.
Pada fungsi Pengawasan dilakukan penilaian atau
evalusi yaitu proses kegiatan untuk membandingkan antara hasil yang telah
dicapai dengan
rencana yang telah ditentukan. Penilaian merupakan
alat penting untuk
membantu pengambilan keputusan sejak tingkat perumusan
kebijakan
maupun pada tingkat
pelaksanaan program.
- Tahap Penerapan Sistem
Penerapan sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan
bayi untuk mendukung evaluasi program KIA Puskesmas menggunakan pendekatan
paralel yaitu pendekatan yang dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru
bersama-sama dengan sistem yang lama selama satu periode waktu tertentu. Kedua sistem
ini dioperasikan bersama-sama untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru telah
benar-benar beroperasi dengan sukses sebelum sistem lama dihentikan. Penerapan
sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi untuk mendukung evaluasi program
KIA Puskesmas dilakukan sesuai dengan rancangan multiuser .
Adapun prosedurnya sebagai berikut :
a. Pasien didaftar ke bagian
pendaftaran, kemudian bagian pendaftaran meneruskan pencatatan status pasien
kepada bagian pengelola data KIA.
b. Kemudian pasien menuju Bagian
pengelola data KIA, dan dilakukan pengisian data pasien sesuai kebutuhan
melalui input data master ibu, kecamatan, petugas, vitamin, imunisasi, tempat
pelayanan., data ibu hamil, data persalinan, data bayi, data kunjungan ibu, dan
data kunjungan bayi
c. Setelah beberapa waktu yang ditentukan
penanggungjawab program KIA dapat melakukan pengisian data sesuai dengan
pelayanan yang diberikan baik kepada ibu maupun bayi.
d. Dari data yang telah terisi
tersebut diperoleh isian laporan bulanan kegiatan KIA di Puskesmas dalam waktu
kurun tertentu.
4.
Rancangan sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi untuk
mendukung evaluasi program KIA Puskesmas :
a. Basis data yang dikembangkan
adalah berupa master data yang bersifat statis yaitu Kecamatan, Puskesmas,
desa, Proyeksi penduduk, petugas, vitamin, imunisasi, tempat pelayanan, dan data
ibu/calon ibu. Dan dikembangkan juga basis data dinamis berupa file-file pada
kegiatan transaksi.
b. Input pengelola data KIA
berupa master data Kecamatan, Puskesmas, desa, Proyeksi penduduk, petugas,
vitamin, imunisasi, tempat pelayanan, dan data ibu/calon ibu.
c. Output yang dihasilkan berupa
laporan meliputi : Laporan bulanan KIA,. Laporan bulanan PWS KIA anak , PWS KIA
ibu, Laporan bulanan SPM, Laporan bulanan kelahiran dan kematian, Laporan
bulanan penemuan kasus BBLR, Laporan penemuan kasus Tetanus Neonatorum, Laporan
bulanan kematian ibu, Laporan bulanan register kematian perinatal (0-7)hari, Laporan
bulanan Rekapitulasi pelacakan kematian neonatal.
d. Antar muka memberikan bentuk
tampilan awal bagi user untuk memulai bekerja dengan komputer.
- Sistem Informasi Pelayanan KIA di Puskesmas
Hasil
sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi untuk
mendukung
evaluasi program KIA Puskesmas
B. KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI
Sistem
informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi untuk mendukung evaluasi program KIA
Puskesmas yang ada saat ini terdapat masalah yaitu : pada Input atau
pengumpulan data dan informasi program KIA dicatat dalam lebih dari satu
register, dilakukan secara manual dan belum menggunakan basis data, sedangkan
pada pengolahan data (Proces) masih menggunakan “paper base“
mengakibatkan pencarian kembali data yang dibutuhkan memerlukan waktu yang lama
dan terjadi
penumpukan arsip data dari
tahun sebelumnya. Untuk penyajian data (Output) diketahui bahwa
informasi yang dihasilkan berupa laporan bulanan dilaporkan tidak tepat waktu
disamping itu evaluasi tidak dilakukan dilakukan dengan rutin karena data dan informasi
yang diperlukan tidak tersedia sehingga kegiatan evaluasi menjadi terlambat.
Sistem
informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi untuk mendukung evaluasi program KIA
di Puskesmas yang saat berjalan masih terdapat kelemahan yaitu : Pencatatan
data tidak lengkap dan masih menggunakan cara manual dengan menulis di buku
register yang jumlahnya cukup banyak dan data masih berbentuk berkas kertas,
sehingga file-file data masih terpisah satu dengan yang lainnya. Proses
pengolahan data belum berbasis komputer atau belum mengunakan software khusus
untuk sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi untuk mendukung
evaluasi program KIA sehingga informasi yang dihasilkan belum akurat. Laporan
yang dihasilkan belum lengkap sehingga belum dapat digunakan untuk mendukung
evaluasi program KIA. Kelebihan dari sistem informasi pelayanan kesehatan ibu
dan bayi di puskesmas saat ini adalah tersedianya format registrasi data KIA
dan format laporan yang seharusnya diisi oleh petugas pengolah data untuk bahan
evaluasi kepala Puskesmas.
Rekomendasi
untuk seluruh Puskesmas yang berada di wilayah Kabupaten dapat memanfaatkan
aplikasi program sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang telah
dibuat termasuk memaksimalkan penggunaan LAN ( local area network ) di Puskesmas
karena sistem ini disiapkan untuk multi user. Pengadaan komputer juga
mulai difikirkan di Pondok Bersalin Desa (Polindes) dengan alasan bahwa Sistem
informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang dikembangkan dapat dimanfaatkan
oleh pengguna yaitu bidan yang tersebar di desa-desa melalui jaringan internet
karena program aplikasi sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi
berbasis Web. Guna memotivasi terbentuknya sistem informasi pelayanan kesehatan
ibu dan bayi di tingkat Dinas Kesehatan, sistem informasi pelayanan kesehatan
ibu dan bayi di Puskesmas dapat dijadikan momentum pengembangan Sistem
informasi manajemen di level Dinas Kesehatan Kabupaten.
DAFTAR PUSTAKA
B.Davis Gordon, Kerangka
dasar Sistem Informasi Manajemen,
Penerbit PPM, Jakarta, 2002
Depkes RI, Penyelenggaraan
Puskesmas di Era Desentralisasi.Jakarta,2001
Depkes RI, Pedoman
Kerja Puskesmas jilid II, Jakarta, 1991
DepKes RI, Pedoman
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA),Jakarta, 1996
Edhy Sutanto,
Sistem Informasi Manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta,2003
Jogiyanto HM, Sistem
Informasi Berbasis komputer, Konsep dasar dan komponen Balai penerbit FE,
Yogyakarta, 1997
Kadir, Abdul, Pengenalan
Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003
Keputusan
Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Nomor : 590/BM/DJ/INFO/V/96
Tentang Penyderhanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
(SP2TP).
Masalah yang
berkaitan dengan evaluasi Program KIA, internet/http:// www.papuaweb.org / tanggal
26-10-2011
Syarat informasi
yang baik dan lengkap, internet http:// bapustardakalsel.go.id/ tanggal :
26-10-2011
;�C"ly0`
p
align:none;text-autospace:none'>Syarat
informasi yang baik dan lengkap, internet http:// bapustardakalsel.go.id/
tanggal : 26-10-2011