ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL YANG HIPERTENSI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan
merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki
organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan
seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar
kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Apabila kehamilan ini direncanakan,
akan memberi rasa kebahagiaan dan penuh harapan. Selama
pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan kemampuan
seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi
pada fisik dan mentalnya. Perubahan ini
terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon progesteron dan hormon
estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya
proses kehamilan (Mandriwati, 2008)Kehamilan merujukkan saat yang menyenangkan
dan di nanti nanti kan oleh ibu dan keluarga nya. Semua ibu menginginkan
kehamilan maupun persalinan nya berjalan aman,dan normal.tetapi kehamilan dapat
juga menjadi saat kegelisahan dan keprihatinan. Hubungan yang serasi dan saling
percaya harus dimiliki baik penolong maupun pasien.
1.2 Rumusan
Dari latar
belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
A.
Dapat mengetehui Penyebab Hipertensi Dalam
Kehamilan?
B.
Bagaimana yang dimasud Penyakit Ginjal
Hipertensif?
C.
Bagaimana yang dimaksud Klasifikasi
Hipertensi Dalam Kehamilan?
1.3 Tujuan
Tujuan Umum :
Selesai
melakukan penulisan makalah ini, mahasiswa berharap mendapatkan gambaran umum
dan mengembangkan pola pikir ilmiah dalam memberikan manajemen kebidanan pada
klien dengan kehamilan
Tujuan Khusus :
Dalam
melakukan pembinaan terhadap ibu hamil, mahasiswa mengharapkan dapat
menggunakan manajemen kebidanan menurut yaitu :
- Mampu melaksanakan pengkajian pada kasus kehamilan normal melalui pengumpulan semua data sehingga dapat mengevaluasi keadaan klien
- Mampu menegakkan diagnosa, mengidentifikasi kebutuhan dan masalah pada kasus kehamilan
- Mampu mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi pada kasus kehamilan
- Mampu mengidentifikasi perlunya tindakan segera secara mandiri, kolaborasi, dan rujukan pada kasus kehamilan.
- Mampu merencanakan asuhan yang rasional dan efektif pada kasus kehamilan.
- Mampu melaksanakan asuhan pada kasus kehamilan norma secara efisien dan aman
- Mampu mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan pada kasus kehamilan.
- Serta mampu melakukan pendokumentasian pada kasus kehamilan.
1.4
Manfaat
Semoga semua
yang telah dipelajari dalam judul makalah “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Yang
Hipertensi” dapat bermanfaat dan dipelajari bagi pembaca terutama kepada
mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Asuhan Kebianan Pada Ibu Hamil Yang
Hipertensi
Hipertensi ditemukan pada ibu hamil baik pada
penyakit sebelumnya (5-15% dari total ibu hamil) atau sebagai gangguan yang
berhubungan dengan kehamilan, pre-eklamsia (Lyoyd, dalam Wylie). Hipertensi
dijuluki sebagai the silent killer karena biasanya tidak menunjukkan gejala dan
hanyaterdiagnosis melalui krinning atau ketika penyakit tersebut bermanifestasi
ada komplikasi gangguan tertentu. Hipertensi sangat signifikan berkontribusi
terhadap angka kesakitan dan kematian ibu dan janin sehingga perlu dilakukan
skrinning awal dan pemeriksaan lanjutan selama kehamilan.
B.
Penyebab Hipertensi Dalam Kehamilan
Penyebab hipertensi pada sebagian besar kasus
tidak diketahui sehingga disebut hipertensiesensial. Namun demikian pada
sebagian kecil kasus hipertensi merupakan akibat sekunder proses penyakit
lainnya, seperti : ginjal, defek adrenal, komplikasi terapi obat.
Penyebab hipertensi dalam kehamilan adalah:
- Hipertensi Esensial
- Penyakit Ginjal
- Hipertensi Esensial
Hipertensi esensial adalah penyakit hipertensi
yang disebabkan oleh faktor herediter faktor emosi dan lingkungan. Wanita hamil
dengan hipertensi esensial memiliki tekanan darah sekitar 140/90 mmHg sampai
160/100 mmHg. Gejala gejala lain seperti kelainan jantung,
arteriosklerosis,perdarahan otak,dan penyakit ginjal akan timbul setelah dalam
waktu yang lama dan penyakit terus berlanjut. Hipertensi esensial dalam kehamilan
akan berlangsung normal sampai usia kehamilan aterm. Sekitar 20% dari wanita
hamil akan menunjukkan kenaikan tekanan darah, dapat disertai proteinuria dan
edema. Faktor resiko hipertensi esensial dalam kehamilan
adalah : wanita hamil multipara dengan usia lanjut dan kasus toksemia
gravidarum. Penanganan dilakukan saat
dalam kehamilan dan dalampersalinan. Penanganan dalam kehamilan meliputi :
pemeriksaan antenatal yang teratur, cukup istirahat monitor penambahan berat
badan dan melakukan pengawasan ibu dan janin, pemberian obat (anti hipertensi
dan penenang), terminasi kehamilan dilakukan jika ada tanda-tanda hipertensi
ganas. Penanganan dalam persalinan meliputi: pengawasan
pada setiap kala persalinan secsio sesarea dilakukan pada wanita primitua dengan
anak hidup. Prognosis untuk ibu dan janin kurang baik. Beberapa nasehat yang dapat diberikan pada wanita
hamil adalah : pemakaian alat kontrasepsi bagi wanita dengan jumlah anak belum
cukup.
C. Penyakit Ginjal Hipertensif
Penyakit ginjal dengan hipertensi dapat dijumpai
pada wanita hamil dengan glomerulonefritis akut dan kronik pielonefritis akut
dan kronik. Frekuensi kejadian sekitar 1% secara klinis dan secara
patologi-anatomi kira-kira 15%. Pemeriksaan yang dilakukan dengan cara :
·
pemeriksaan
urin lengkap dan faal ginjal,
·
pemeriksaan
retina,
·
pemeriksaan
umum,
·
pemeriksaan
kuantitatif albumin air kencing, dan
·
pemeriksaaan
darah lengkap.
Nasehat yang dapat diberikan ke pasien adalah :
·
pemerilksaan
antenatal yang teratur
·
pengawasan
pertumbuhan janin, dan kesehatan ibu.
D. Klasifikasi Hipertensi Dalam Kehamilan
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan adalah
sebagai berikut :
·
Hipertensi
esensial.
·
Hipertensi
esensial disertai superimposed pregnancy-induced hypertension.
·
Hipertensi
diinduksi kehamilan (pregnancy-induced hypertension, PIH).
·
Pre-eklamsia.
·
Eklamsia.
1.
Hipertensi esensial
Hipertensi pre-existeng dikenal dengan hipertensi
kronis atau esensial. Hipertensi esensial sudah dibahas pada awal sub bab ini.
2.
Hipertensi esensial disertai superimposed
pregnancy-induced hypertension.
Hipertensiesensial disertai superimposed preatau
pre eklamsia dapat terjadi selama kehamilan. Komplikasi dari hipertensi
esensial diindikasikan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengompensasi patologi
penyebab hipertensi yang menghambat darah menyuplai gas dan nutrienke jaringan
dan organ tubuh.
Komplikasi lain yang mungkin timbul antara lain:
·
gagal
ginjal
·
serangan
vaskuler serebral (stroke)
·
ensefalopati.
3. Hipertensi
diinduksi kehamilan (pregnancy-induced hypertension, PIH).
Hipertensi diinduksi kehamilan (pregnancy-induced
hypertension, PIH) adalah peningkatan tekanan darah setelah minggu ke-20
kehamilan. Penyebab PIH belum diketahui, akan tetapi telah dihubungkan dengan
kasus pembesaran plasenta. Karena tekanan darah meningkat tanpa proteinuria,
maka dapat menjadi indikasi bahwa tubuh tidak mampu mengompensasi patologi
sirkulasi yang berhubungan dengan hipertensi esensial dengan vaskularisasi
tambahan ke plasenta dan janin. Diagnosisnya apabila tekanan darah diastolik
> 110 mmHg pada setiap pemeriksaan atau 90 mmHg pada dua kali atau lebih
pemeriksaan atau selang 4 jam. Penatalaksanaannya diperlukan pengawasan yang
cermat terhadap kondisi ibu dan janin. Pemeriksaan bagi ibu antara lain : pemeriksaan
fisik lengkap USG, Laboratorium darah dan urin. Sedangkan bagi janin adalah
pemeriksaan abdomen; USG; kardiotokografi.
4. Pre-eklamsia
Pre-eklamsia juga dikenal sebagai hipertensi
gestasional proteinurik, toksemia pre-eklamtik (TPE). Pre-eklamsia merupakan
gangguan multisistem yang bersifat spesifik terhadap kehamilan dan masa nifas.
Lebih tepatnya, penyakit ini merupakan penyakit plasenta. Angka kejadian
pre-eklamsia sekitar 6-8% dari semua kehamilan. Penyebab pre-eklamsia belum
diketahui secara pasti. Pre-eklamsia ditandai dengan gejala tekanan darah ?
140/90 mmHg, proteinuria dan edema pada wajah maupun tangan. Pre-eklamsia terbagi menjadi pre-eklamsia ringan
dan pre-eklamsia berat. Komplikasi
pre-eklamsia jangka pendek antara lain: gagal ginjal; eklamsia, stoke, kematian
ibu, HELLP, DIC, dan masih banyak lainnya. Penanganan pre-eklamsia sesuai
dengan klasifikasinya.
5. Eklamsia
Eklamsia didefinisikan sebagai satu atau lebih
kejang menyeluruh atau koma dalam kondisi pre-eklamsia tanpa ada kondisi
neurolig lain. Eklamsia dianggap sebagai tahap akhir pre-eklamsia. Eklamsia
dapat terjadi selama periode pranatal, intranatal, dan pascanatal. Yang paling
beresiko adalah : periode pascanatal. Komplikasi terjadinya eklamsia adalah
kematian, perdarahan serebral edema paru, ARDS, gagal ginjal. Ibu dengan
pre-eklamsia berat beresiko mengalami kejang berulang, sehingga pencegahan dan
penanganan dapat dilakukan dengan pemberian Magnesium Sulfat secara intravena.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hipertensi dalam kehamilan, toksemia gravidarum,
hipertensi gravidarum, hipertensi pada kehamilan, hipertensi pada ibu hamil,
penyebab hipertensi dalam kehamilan, proteinuria, askeb hipertensi dalam
kehamilan, kehamilan dengan hipertensi, patofisiologi hipertensi dalam kehamilan, asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan hipertensi, hipertensikarena kehamilan, contoh kasus
hipertensi pada ibu hamil, factor resiko hipertensi pada kehamilan, makalah
tentang hipertensi dalam kehamilan, contoh kasus hipertensi pada kehamilan,
makalah kehamilan dengan hipertensi, hipertensi dalam kehamian, makalah tentang
hipertensi tanpa poteinuria, makalah askeb hipertensi pada kehamilan.
B.
Saran
Sebaiknya ibu hamil rajin memeriksakan kehamilannya untuk mendeteksi dini jika terjadi komplikasi pada kehamilannya, sehingga keselamatannya dan janinnya tidak terancam.