Blog Seputar Cara Menghilangkan Jerawat, Cara Menghilangkan Bekas Jerawat, Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami, Cara Menghilangkan Komedo, Cara Memutihkan Wajah ,Cara Memutihkan Kulit, Cara Memutihkan Gigi, Cara Manfaat Daun Sirsak , Artikel Kesehatan , Makalah Kesehatan, Tips Kesehataan, Skripsi Kesehatan, manfaat dan Khasiat Daun, contoh surat.Contoh makalah

BAGAIMANA EFEK SETELAH MENGALAMI KEGUGURAN DINI | Efek Fisik Akibat Kehilangan Kehamilan Dini | Efek Emosional Akibat Kehilangan Kehamilan Dini

Advertisement
Advertisement
Artikel ini berfokus pada efek-efek pada wanita dan pasangannya setelah mengalami keguguran dini atau kehamilan ektopik. Aborsi diinduksi juga menimbulkan konsekuensi fisik dan emosional, tetapi hal tersebut tidak dibahas secara spesifik di sini.

Efek Fisik Akibat Kehilangan Kehamilan Dini
Bagi wanita yang mengalami keguguran dini, keluarnya sejumlah besar darah dan bekuan darah serta nyeri membuat mereka tertekan. Ia juga harus menghadapi perawatan di rumah sakit dan efek anestesi umum. Wanita yang mengalami kehamilan ektopik memiliki efek-efek pemulihan pada fisiknya akibat pembedahan darurat serta kesulitan menghadapi kenyataan bahwa kehamilannya telah berakhir dan kemungkinan tuba fallopii menjadi rusak atau hilang, yang dapat berdampak pada fertilitasnya di masa yang akan datang. Konsekuensi fisik akibat kehilangan kehamilan dini dapat sangat besar dan dampaknya pada wanita tidak dapat disepelekan.
Efek Emosional Akibat Kehilangan Kehamilan Dini
Kini semakin diketahui bahwa kehilangan kehamilan dini dapat menjadi pengalaman emosi yang sangat menyakitkan bagi orang tua. Misalnya, cerita-cerita anekdot dari wanita yang pernah mengalami keguguran menunjukkan bahwa hal itu bukan hanya pengalaman yang menyakitkan secara fisik. Hal ini sesuai dengan ilustrasi dari Oakley et al. (1984):
tidak ada yang mempersiapkan saya untuk menerima rasa kecewa ini, kekosongan akibat rasa berduka kehilangan “janin”. Rasa marah yang besar—Saya tidak tahu bagaimana harus bersikap. Sikap rumah sakit yang biasa saja, ketidakpedulian dokter yang menangani dan tidak adanya bantuan atau informasi praktis membuat saya bingung. Apakah saya sebaiknya berlaku seolah-olah tidak terjadi apa-apa?
(Oakley et al. 1984, hlm. 31)
Perasaan yang diungkapkan di sini memperlihatkan rasa duka dan kehilangan yang umumnya dirasakan. Orang tua seringkali mengungkapkan perasaan syok, mati rasa, rasa bersalah, dan tidak tahu bagaimana harus bersikap. Hal ini bercampur dengan persepsi bahwa kehilangan kehamilan dini merupakan kehilangan yang tidak dapat diraba dan tidak diketahui oleh masyarakat. Dalam situasi berduka yang lain, diselenggarakan upacara formal dalam bentuk penguburan dan pengumuman dalam masyarakat bahwa telah terjadi kematian. Kuller dan Katz (1994) mendiskusikan bagaimana keguguran dalam kebudayaan lain diumumkan dalam bentuk upacara. Pada upacara tersebut, masyarakat dapat mengungkapkan rasa dukanya, tetapi hal ini tidak dilakukan dalam budaya Barat.
Facebook Twitter Google+
Back To Top